menggugah hati tuk mencoba berbaik hati hingga islam menjadi dan menyatu Mendarah daging.
Memahami Hidup adalah langkah penting dalam menggapai kesukses.وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْأِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون
Tidaklah Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz –Dzariyat: 56 )
Jangan Main-main dengan Hidup, Sebab hidup kita di dunia ini akan menentukan hidup kita di akhirat kelak
Hidup dan mati merupakan dua hal yang mendasar dalam kehidupan setiap makhluk hidup. Kedua hal ini seakan menjadi barometer kekuasaan Tuhan yang teramat maha. Hidup-mati setiap yang bernyawa sudah mendapat pengesahan dari Sang Maha Pencipta. Kapan hidup, kapan mati, dengan cara apa dan bagaimana, menjadi pertanyaan-pertanyaan yang mustahil bisa kita jawab.
Seringkali kita melihat orang meninggal, kuburan, hewan yang mati, orang yang sakit parah, orang miskin dan kelaparan serta orang-orang yang hidup bergelimangan harta.
Si kaya akan mengalami = Mati
Si miskin akan mengalami = Mati
Si sakit akan mengalami = Mati
Si sehat Juga Pasti Mengalami dan meninggalkan dunia ini yang hanya sebagai tempat singgah sementarasebelum akhirnya hidup di tempat kekal Abadi Akhirat nanti.
Apa yang sebenarnya kita cari dunia ini? Kenapa kita sibuk mencari kedudukan, popularitas, kekayaan, dan sibuk melakukan perbuatan dosa di dunia ini? Padahal esok kita akan segera meninggalkan semuanya ini.
Dalam QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman,
“ Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. “Dalam QS Al Anbiyaa [21]:35,
“ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. “
Apa yang telah Kita siapkan untuk menempuh hidup baru setelah kematian dan berpindah tempat ke Akhirat nanti?
uuukkkhh... Mungkin Belum satu persen-pun kita mempersiapkannya....
Bekal yang terpenting adalah menjadikan Alloh 'azza wajalla sebagai tujuan hidup tertinggi kita. Ketika semua tujuan karena Alloh maka kita tidak akan merasa kecewa, karena pahit manisnya hidup merupakan proses menuju dan mendapatkan ridha Alloh.
Tuhan Allah Subhanahu Wata'ala Ta’ala telah menciptakan jin dan manusia tidaklah untuk sesuatu kecuali untuk ibadah, maka Allah Ta’ala telah menciptakan hamba untuk mengibadahiNya dan Ia menjanjikan kepada mereka ampunan dan al jannah apabila mereka mengibadahiNya, sebagaimana terdapat dalam haditsnya Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam berkata kepadanya :
“Wahai Muadz ! tahukah engkau apa hak Allah atas hamba dan apa hak hamba atas Allah?” aku (Muadz) menjawab : “Allah dan RasulNya lebih mengetahui”, Nabi berkata : “Maka sesungguhnya hak Allah atas hamba bahwa mereka mengibadahiNya dan tidak pula mempersekutukanNya dengan sesutu apapun, dan hak hamba atas Allah bahwa Ia tidak mengazab orang yang tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun” lantas aku berkata : “Wahai Rasulullah apakah aku boleh mengkabarkan berita gembira ini kepada manusia?”, Nabi menjawab : “Jangan engkau kabarkan kepada mereka, (sebab) mereka nanti tidak akan mau berusaha (hanya bersandar dengan tauhidnya saja)” (HR. Bukhary, fi kitabil libas)
Dan pada surah QS. Adz –Dzariyat yang di ulas di atas ada penunjukan bahwa yang dimaksudkan dengan penciptaan jin dan manusia adalah Allah Ta’ala ingin menguji mereka dengan perintah dan larangan serta Allah Ta’ala menguji mereka pula dengan perkara-perkara lain yang dianggap sebagai pemaling dari ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka barangsiapa terpengaruh oleh pemaling-pemaling tersebut lantas ia meninggalkan ibadah (maka) ia termasuk orang-orang yang rugi.
Dan barangsiapa yang sibuk dengan ibadah dan mengambil dunia dari apa yang bisa membantu atas akhiratnya adalah ia termasuk orang-orang yang selamat.
wallahu a’lam bish shawab