Wednesday, February 29, 2012

Mengenal Syaikh Muhammad Syakir

Mengenal Syaikh Muhammad Syakir

 

Dia  adalah seorang `alim yang mulia dan penulis yang produktif,  seorang pembaharu universitas Al-Azhar dan tokoh yang mulia  Syaikh Muhammad Syakir bin Ahmad bin Abdil Qadir bin Abdul Warits  dan keluarga Abi `Ulayyaa` dan keluarga yang dermawan yang telah  dikenal sebagai keluarga yang paling mulia dan yang paling dermawan  di kota Jurja.

Lahir  di Jurja pada pertengahan Syawal tahun 1282 H. Beliau menghapal  Al-Qur`an di sana, dan belajar dasar-dasar studinya (di sana),  kemudian beliau rihlah (bepergian untuk menuntut ilmu) ke universitas  Al-Azhar dan beliau belajar dari guru-guru besar pada masa itu,  kemudian dia dipercayai untuk memberikan fatwa pada tahun 1307  H. Dan kemudian beliau menduduki jabatan sebagai ketua mahkamah  mudiniyyah Al-Qulyubiyyah, dan tinggal di sana selama tujuh  tahun sampai beliau dipilih menjadi Qadhi (hakim) untuk negeri  Sudan pada tahun 1317 H. Dan dia adalah orang pertama yang menduduki  jabatan ini, dan orang yang pertama yang menetapkan hukum-hukum  hakim yang syar`i di Sudan di atas asas yang paling terpercaya  dan paling kuatnya, kemudian pada tahun 1322 H beliau ditunjuk  sebagai guru bagi para ulama-ulama lskandariyyah sampai membuahkan  hasil, dan memunculkan bagi kaum muslimin orang-orang yang menunjukkan  (umat supaya) dapat mengembalikan kejayaan Islam di seantero  dunia, kemudian beliau ditunjuk sebagai wakil bagi para guru  Al-Azhar, sampai beliau menebarkan benih-benih yang baik, kemudian  beliau menggunakan kesempatan pendirian jam`iyyah Tasyni`iyyah  pada tahun 1913 M kemudian beliau berusaha untuk menjadi anggota  organisasi tersebut, sebagai pilihannya dari sisi pemerintah  Mesir, dan dengan itulah beliau meninggalkan jabatannya, serta  enggan untuk kembali kepada satu bagianpun dan jabatan-jabatan  tersebut, dan beliau tidak lagi berhasrat setelah itu kepada  sesuatu yang memikat dirinya, bahkan beliau lebih mengutamakan  untuk hidup dalam keadaaan pikiran, amalan, hati dan ilmu yang  bebas lepas, dan dia memiliki pemikiran-pemikiran yang benar  pada tulisannya, dan ucapan-ucapan yang membakar, senantiasa  ada yang menentang itu semua yang mengumandangkannya pada pikiran-pikiran  sebagian besar orang-orang yang bensikeras terhadap perkara-perkara  Ijtimaiyyah, dan termasuk dan karakteristik beliau yaitu bahwa  beliau mengokohkan agamanya, mengokohkan dirinya di dalam aqidahnya,  mengokohkan pemikirannya, dia itu pemberani bukan pengecut,  dia tidak menghindar dari seorangpun, dan dia tidak merasa takut  kecuali hanya kepada Allah Ta`ala.

Dan  dia adalah orang yang kokoh di dalam keilmuan baik secara~ naqliyah  (dalil-dalil Al-Kitab dan As-sunnah) maupun secara aqliyah,  dan tidak ada seorangpun yang dapat menyepak dia di dalam diskusi  maupun perdebatan karena dalamnya dia di dalam menegakkan hujjah-hujjah  dan membuat sang pendebat menjadi terdiam, karena kesuburan  otaknya dan pemikiran-pemikirannya yang berantai, dan karena  pemikiran-pemikirannya terangkaikan di atas kaidah-kaidah mantiq  yang shahih lagi selamat.

Dan  pada akhir umur beliau terbaring di rumahnya karena sakit, dan  beliau selalu berada di ranjangnya, tatkala lumpuh menimpanya  beliau merasakannya dengan sabar dan penuh berharap (akan ampunanNya),  beliau ridha terhadap Tuhannya dan terhadap dirinya, dengan  penuh keyakinan bahwa dinirya benar-benar telah menegakkan apa  yang diwajibkan bagi dirinya berdasarkan agamanya, dan umatnya,  menunggu panggilan Rabbnya kepada hamba-Nya yang shaleh. Hai  jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang  ridha lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama`ah hamba-hamba-Ku  dan masuklah ke dalam sorga-Ku (AI-Fajr: 27-30)

Semoga  Allah Ta`ala merahmati beliau dengan rahmat yang luas, beliau  rahimahullah wafat pada tahun (1358) H yang bertepatan pada  (1939) M dan semoga juga terlimpah bagi anak beliau yaitu Al-`Allamah  Syaikh Ahmad Muhammad Syakir Abil Asybal seorang Muhaddits besar  yang wafat pada tahun 1958 M rahimahullah yang telah menulis  suatu nisalah tentang perjalanan hidup ayahnya yang diberi nama  Muhammad Syakir seorang tokoh dan para tokoh zaman. Selesai  dengan (beberapa) pengubahan dari biografi anaknya Al-`Allamah  Ahmad Muhammad Syakir rahimahullah.

Sumber: salafyoon.net