Tepat di hari jatuhnya Yerusalem, Godfroi meresmikan Ordo Biarawan Sion yang memiliki tugas rahasia untuk mencari dan menggali harta karun King Solomon yang dipercaya ditimbun di bawah kompleks Masjidil Aqsha. Agar lebih efektif, duapuluh tahun kemudian Biarawan Sion mendirikan ordo khusus militer yang dinamakan Knights Templar.
Tahun 1096. Apa yang ada di tahun tersebut? Saat itu Eropa atau kaum Frank menyebutnya sebagai The Christendom (Tanah Kristus), baru saja menyelenggarakan Konsili di Clermont, Perancis, yang dilakukan pada tanggal 25 November 1095. Dalam konsili tersebut, Paus Urbanus II berpidato berapi-api menggelorakan apa yang disebutnya ‘Sacrum Bellum” (The Holy War) agar Eropa merebut kembali Tanah Suci Yerusalem dari kekuasaan Islam.
Tak sampai setahun kemudian, ratusan ribu tentara Salib berangkat. Mereka dibagi dalam tiga kelompok besar yang dipimpin Godfroi de Bouillon, King Bohemond, dan King Raymond, dan bertemu di Konstantinopel. Ketika Godfroi de Bouillon berangkat ke Yerusalem, dirinya ditemani sekelompok orang tak dikenal yang bukan sekadar tentara tetapi juga berperan sebagai penasihat dan administrator. Konon, pengiring Godfroi ini merupakan para ksatria misterius yang menganut Kabbalah, cikal bakal dari Ordo Sion dan Templar yang akan dibentuknya beberapa tahun kemudian. Godfroi sendiri merupakan tokoh Kabalis- Yahudi yang memimpin pasukan salib terbesar.
Pada Selasa, 7 Juni 1099, pasukan salib pertama pimpinan Godfroi tiba di depan gerbang Yerusalem. Setahun sebelum pasukan salib tiba di Yerusalem, kekuasaan Dinasti Abbasiyah atas kota suci ini jatuh ke tangan Dinasti Syiah Fathimiyah. Pasukan Syiah yang dikomando oleh para Hashyashyin (Assassin), berhasil merebut Yerusalem dari tangan kaum Sunni. Menurut keterangan pakar sejarah perang salib, Carole Hillenbrand, kuat dugaan antara Syiah Fathimiyah dengan Assassinnya sebenarnya telah menjalin kontak dengan tokoh-tokoh tertentu angkatan salib yang merupakan cikal bakal Templar. Jadi, pertempuran merebut Yerusalem yang terjadi di tahun 1099 hanyalah merupakan pertempuran di tingkat akar rumput, walau berjalan dengan amat dahsyat dengan korban yang amat banyak.
Pada 14 Juli 1099, pasukan Godfroi de Bouillon berhasil merebut Yerusalem. Mereka membunuh semua penduduk Yerusalem. Termasuk orang-orang Yahudi yang selama ini hidup berdampingan dengan umat Islam. Bagi kelompok Kabbalah, orangorang Yahudi yang mau hidup berdampingan dengan Gentilles merupakan pengkhianat.
Tepat di hari jatuhnya Yerusalem, Godfroi meresmikan Ordo Biarawan Sion yang memiliki tugas rahasia untuk mencari dan menggali harta karun King Solomon yang dipercaya ditimbun di bawah kompleks Masjidil Aqsha. Agar lebih efektif, duapuluh tahun kemudian Biarawan Sion mendirikan ordo khusus militer yang dinamakan Knights Templar.
Masa-masa setelah kedatangan para Templar di Istana King Baldwin hingga munculnya Guy Lusignan dalam episode Perang Hattin melawan Shalahuddin al-Ayyubi merupakan rentang waktu yang sangat gelap. Yang diketahui, Templar telah menjelma jadi ordo yang sangat istimewa. Dia tumbuh jadi sangat kaya dan berpengaruh di seluruh Eropa dan juga Yerusalem. Bahkan banyak raja dan bangsawan Eropa berutang padanya.
Setelah Shalahuddin al-Ayyubi berhasil membebaskan Yerusalem pada Juli 1187, Biarawan Sion dan Templar kembali ke Eropa dan banyak yang menjadikan Perancis Selatan sebagai markasnya. Keberadaan Templar di Eropa membuat muak banyak kalangan. Selain tingkah lakunya yang mau menang sendiri, Gereja juga curiga bahwa Templar menjalankan ritual-ritual yang menyimpang. Akhirnya Raja Perancis, King Philip le Bel dan Paus Clemen V bersama-sama menumpas Templar pada 13 Oktober 1307.
Templar banyak melarikan diri ke Skotlandia dan mendapat naungan dari King Robert de Bruce, satu-satunya Raja di Eropa yang tengah di-ekskomunikasikan dari Vatikan. Di Skotlandia, Templar mengganti jubahnya dan menyusup ke dalam gildagilda serikat tukang batu yang bernama Mason. Dalam waktu singkat Mason dikuasai dan diberi nama Freemason. Asrama tempat mereka berkumpul disebut Loji (Lodge). Inilah cikal bakal gerakan Freemasonry dunia.
Di Jerman, pelarian Templar mengganti nama jadi Knights of Teutonik. Di Malta jadi Knights of Rhodes atau Knights of Malta. Di Italia, Spanyol, dan Portugal menjadi Knights of Christ, sebuah kelompok yang mana Colombus, Vasco da Gama, dan pelaut-pelaut ulung Eropa lainnya bergabung. Demikian juga di tempat-tempat lainnya.
Terusir dari Perancis membuat mantan Templar sangat berhati-hati. Mereka menjadi gerakan klandestin yang paling senyap dari pemberitaan. Namun pengaruhnya kian membesar dan bahkan berhasil merekrut pembesar-pembesar Eropa menjadi anggotanya. Lewat berbagai cara mereka menaklukkan Eropa. Inggris dan Perancis sebagai jantung Eropa kala itu telah takluk lewat dua revolusi (Glorious Revolution dan Revolusi Perancis) dan juga peperangan antara Inggris Protestan melawan Perancis Katolik yang berbuntut pada pendirian Bank of England.
Guna mengembangkan dan memperkuat gerakannya, para pewaris Templar ini menganggap mereka memerlukan satu wilayah yang benar-benar baru, tidak di Eropa yang nyaris seluruh daratannya sudah berada di bawah kontrol Gereja, agar lebih leluasa bergerak dan sungguh-sungguh berkuasa.
Mereka ingat bahwa nenek moyang mereka, para Templar di abad ke-14, telah melakukan kontak dagang dengan orang-orang Indian di satu wilayah daratan yang sangat luas di seberang Eropa. Di tanah itu terdapat satu tumbuhan yang belum ditemukan di seantero Eropa. Tumbuhan itu adalah jagung. Kesan ini diabadikan dalam pahatanpahatan di Rosslyn Chapel di Edinburg-Skotlandia.
Maka lewat organisasi pewaris Templar, The Knights of Christ, yang berpusat di Portugal, Italia, dan Spanyol dan bukan kebetulan memusatkan aktivitasnya di dalam pengembangan teknologi kelautan, kelompok Kabalis ini menugaskan The Knights of Christ untuk kembali membuat jalur laut ke daratan yang besar dan belum bernama tersebut—yang kelak akan dinamakan Amerika—guna menjadikan benua baru tersebut sebagai markas besar bagi gerakan Kabbalah hingga akhir zaman menunggu datangnya Raja Israel yang akan memimpin mereka menguasai dunia dalam satu Tatanan Dunia Baru (The New World Order atau Novus Ordo Seclorum).
Misi ini kelak akan dilakukan oleh Christoforo Colombo atau yang dalam bahasa Inggris disebut Christopher Colombus, salah seorang tokoh Knights of Christ yang memiliki mertua seorang pelarian Knights of Templar di Portugis bernama Bartolomeo Perestrello..