Dari keenam calon gubernur yang ikut berkompetisi dalam Pilkada DKI tahun ini, Hidayat merupakan satu-satunya kandidat berlatar belakang pesantren dan mengenyam pendidikan agama hingga tingkat doktoral. Bagi Hidayat, tugas gubernur DKI Jakarta tidak sekadar memimpin sebuah provinsi. Sebagai ibukota dari negara Indonesia, Jakarta harus bisa menjadi kota bertaraf internasional dengan citra yang baik.
Oleh karena itu, pemimpin Jakarta harus memiliki keteladanan dan mampu membangun martabat ibukota di mata dunia. Seperti yang diungkapkan oleh Hidayat, bahwa Jakarta butuh keteladanan pemimpin seperti Rasulullah SAW yang mengedepankan amanah, diterima oleh semua kalangan, tidak mudah emosi, merakyat dan punya integritas.
Calon gubernur yang diusung PKS ini yakin bahwa dengan mendirikan dan memakmurkan rumah ibadah, Jakarta bisa lebih kondusif. Salah satu upaya yang bisa mendorong hadirnya kemakmuran di rumah ibadah adalah dengan program memberi gaji kepada para pengurus masjid, gereja dan rumah ibadah lainnya.
Dengan APBD DKI Jakarta tahun 2012 sebesar Rp 36 triliun, yang nilainya cenderung bertambah setiap tahun dan pembiayaannya bersifat multiyears, Hidayat percaya bahwa program itu bisa terpenuhi apabila ia mendapat kepercayaan warga Jakarta untuk memimpin.
Mantan Ketua MPR ini juga menyayangkan perihal Jakarta yang masih belum memiliki masjid raya provinsi. Padahal, Semarang, Surbaya dan provinsi lainnya sudah memiliki masjid raya yang mewakili provinsi masing-masing. Karena itu, jika nanti terpilih sebagai gubernur, Hidayat berjanji akan mendirikan sebuah masjid raya provinsi sebagai gerbang ibukota dan simbol relijius Jakarta.
Saat ini, Jakarta memiliki 3.148 masjid, 5.648 mushola, 5.584 majelis taklim, 1.018 organisasi masyarakat dan 41 radio dakwah. Tercatat juga ada 1.904 dai atau muballigh dan 221 ulama. Sedangkan dalam segi pendidikan agama, terdapat 3.574 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), 460 Madrasah Ibtidaiyah dengan 5.443 guru, 229 Madrasah Tsanawiyah dengan 4.365 guru dan 82 Madrasah Aliyah dengan 1.636 guru.
Guna mewujudkan Jakarta sebagai kota yang religius, Calon Gubernur DKi Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, berjanji akan memperhatikan para penjaga tempat ibadah.
Tidak hanya memperhatikan saja, Hidayat juga akan memberikan insentif bagi mereka yang mengabdikan diri melayani masyarakat agar mudah beribadah.
“Kita akan memberikan insentif sebesar Rp1,5 juta,” kata Hidayat usai mengunjugi Kantor PP Muhammadiyah di Kawasan Menteng Jakarta Pusat, Kamis 19 April 2012.
Tujuan pemberian dana insentif itu dilakukan supaya mereka lebih giat merawat tempat ibadah agar menjadi nyaman untuk warga. Para pengurus rumah ibadah ini akan mendapatkan uang insentif yang akan diberikan setiap bulan. Ini dilakukan untuk membangun Jakarta menjadi kota yang religius.
“Ini supaya mereka punya waktu untuk menunggu rumah ibadah. Tempat ibadah harus aman dan terkelola,” katanya.
Ditambahkan Hidayat, tingginya angka kriminalitas di Jakarta terjadi karena nilai keagamanan telah hilang. Menurutnya, pembunuhan dan tawuran antar warga adalah dampak yang paling nyata.
Hidayat juga berjanji akan membentuk forum antar umat beragama yang bertujuan sebagai wadah bagi para pemuka agama untuk membicarakan permasalahan yang menyangkut kerukunan antar umat.
“Kami akan kokohkan forum komunikasi antar umat beragama. Para pemuka agama akan sering bertemu untuk mengatasi permasalahan yang ada,” katanya.
Selain itu, meningkatkan kegiatan keagaam seperti lomba lagu-lagu agama, kosidahan, di masjid dan kegiatan di gereja. Semangat agama akan dijalankan bersama dengan semanagt seni.
“Kita punya semangat beragama, dan itu jadi indah. Kita sangat membayangkan warga suka ke rumah-rumah ibadah,” katanya.
Sumber: kompas | tribunnews