Thursday, August 5, 2010

Hidayat Nur Wahid: Tirulah Putrajaya Malaysia

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Hidayat Nur Wahid, berpendapat Indonesia seharusnya meniru Malaysia dalam memindahkan Ibukota. “Pemindahan Ibukota memang hal yang masuk akal dan dimengerti," kata mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera itu.

Menurut Hidayat, kondisi kota Jakarta sudah tidak kondusif. Namun pemindahan Ibukota hendaknya benar-benar dikaji secara matang sebelum dilemparkan ke publik. "Karena memang setiap daerah memiliki potensi dan kekurangannya," kata legislator PKS dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah V itu kepada VIVAnews, Jumat, 06 Agustus 2010.

Mengenai tempat, lanjutnya, dia belum bisa memilih tempat mana. Pasalnya,  pemindahan ibukota tidak bisa hanya asal pilih tempat namum membutuhkan pengkajian yang komprehesif. “Hal ini memerlukan pengkajian yang mendalam. Karena jangan sampai hanya asal memindahkan tempat kemudian malah memindahkan masalah baru,“ ujarnya.

Selanjutnya, ia pun mengharapkan  jika memang terjadi pemindahan, seharusnya semua lembaga negara juga harus ikut dipusatkan pada satu lokasi. “Beberapa wacana lainnya mengenai pentingnya memindahkan Ibukota adalah berkaitan dengan menumpuknya lembaga negara pada satu lokasi. Ada wacana yang mengusulkan MK dipindah ke Sukabumi, MA di Bukittinggi, saya rasa itu malah lebih rumit,” kata dia.

Dengan demikian, mantan Presiden PKS tersebut  menganjurkan untuk meniru Malaysia. “Kalau saya lebih cenderung pada apa yang dilakukan oleh Malaysia dengan Putrajayanya. Dengan menghadirkan kawasan baru yang mana lembaga-lembaga negara ada dalam satu tempat sehingga memudahkan komunikasi dan koordinasi antar lembaga."

Pemindahan Ibukota masih merupakan wacana akademis yang juga sedang dikaji pemerintahan sejak Maret. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri terbuka dengan wacana ini dan meminta pertimbangan pemindahan haruslah bersifat strategis untuk percepatan dan pemerataan pembangunan. (umi) vivanews