Hari ini marilah kita ikut belajar. Menggali ilmu dari seorang Hujjatul Islam. as-Syech abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali. seorang tokoh besar dalam sejarah Islam yang kemampuan berlogikanya diakui oleh dunia bahkan berada satu tingkat di atas para filosof yunani sekelas plato dan aristoteles. Beliau adalah pengarang kitab Ihya’Ulumudin (menghidupakn kembali ilmu2 agama)sebuah referensi yang manjadi pedoman standard dan rujukan utama dalam pembelajaran Islam di seluruh dunia Islam termasuk nusantara. Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali mengajukan 6 pertanyaan. Yang bila kita hayati sangat mendalam kandungannya :
Pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya ada yang menjawab ayah ibu kita, guru, teman, dan kerabat dan sahabat. Kemudian Hujjatul Islam al-Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. tetapi yang paling dekat dengan kita adalah ajal atau "keMATIan". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.
Setiap kita pasti akan mendapat cobaan baik kehilangan harta, keluarga bahkan jiwa.masalah kita hanyalah menunggu giliran.kita tidak pernah tahu. Kita ataukah saudara dan orang dekat kita yang akan pergi meninggalkan kita. Semua milik-Nya dan akan kembali padanya.Allah berfirman(Al-Baqarah 155-156)
Pertanyaan kedua "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya ada yang menjawab Kutub utara,kutub selatan, bintang-bintang planet pluto. Lalu Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban kalian benar. Tapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.Allah berfirman :
Masa lalu adalah barometer kita untuk melangkah menuju masa depan. Merencanakannya dan malaksanakannya sekuat qudrah yang diberikan oleh Allah SWT. Dan berusaha menjadikan "Today is better than yesterday and tomorrow is better than today". hari ini lebih baik dari kemarin dan esok lebih baik dari hari ini.
Pertanyaan yang ke tiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?".
Murid-muridnya ada yang menjawah gunung, bumi,dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka. Begitu banyak saudara-saudara kita yang termakan oleh nafsu mereka. Mengedepankan kepentingan pribadi dari kepentingan umat. Mencampur adukaan yang benar dengan yang bathil. Tanpa merasa malu mengumbar janji tapi tidak menapati. Maka mereka menjadi seperti binatang ternak yang memiliki telinga tapi tak mendengar. Bermata tapi tak melihat. Melek matanya buta hatinya.naudzu billahh… Allah
Pertanyaan ke empat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".
Ada yang menjawab baja, besi, dan gunung emas dll. Semua jawaban itu benar, kata Imam Ghozali. Tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT,sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.(Al Ahzab 72).
Di keemasan Islam ketika khalifah Umar bin Abd Aziz salah seorang khalifah bani umayyah yang dinobatkan oleh para Ulama sebagai Khalifah Rasyidah yang kelima setelah Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. kalimat pertama kali yang keluar dari mulut beliau sesaat beliau tahu bahwa beliau didaulat sebagai khalifah adalah Inna Lillahi wa Inna Ilaihi raji’un….sangat berbeda dibandingkan saudara-saudara kita saat ini yang entah atas nama umat atau pribadi, mereka dengan terang-terangan berlomba menjadi pemangku amanat rakyat..dan sudah menjadi rahasia umum ketika seorang di antara mereka dipercaya oleh Allah menjadi pemimpin dan pengemban amanat, kalimat yang pertama kali terucap dari lisan mereka adalah Al-Hamdulillah tanpa merasa bahwa apa yang diembannya adalah sesuatu yang amat berat dan teramat sulit pertanggungjawabannya di sisi Allah.
Pertanyaan yang ke lima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".
Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat. Karena terlena dengan hiburan, nonton TV jalan-jalan kita melalaikan sholat.
padahal Rasulullah menegaskan dalam sabda beliau :
بَيْنَ الْعَبْدِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ تَرْكُ الصَّلاَةِ (رواه مسلم في صحيحه برقم: 82 من حديث جابر).
“(Perbedaan) antara hamba dan kemusyrikan itu adalah meninggalkan sholat.” (HR Muslim dalam kitab Shohihnya nomor 82 dari hadits Jabir).
Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA". Karena melalui lidah, Manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan
melukai perasaan saudaranya sendiri.”YOUR TONGOUE IS YOUR SELF KILLER” MULUTMU HARIMAUMU. Rasullah bersabada :
المسلم من سلم الإنسان من يده و لسانه
Pepatah arab mengatakan :
سلامة الإنسان فى حفظ اللسان
Akhirnya semoga kita diberi kekuatan oleh Allah untuk menjadi hamba-Nya yag slalu ingat dengan kematian karena kematian adalah sebaik-baik pelajaran.Umar berkata :
Kita menjadi orang yang pandai mengambil ibrah pelajaran dari masa lalu untuk selalu mampu mengendalikan diri dari godaan nafsu. Dan selalu berhati-hati atas amanat yang diberika kepada kita selalu menjaga sholat dan menjaga lisan kita.semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang masuk dalam barisan Rasulullah SAW masuk ke dalam syurga Firdaus-Nya.amien…
بارك الله.....
Khutbah ke- Dua
NB:Khutbah Juma'at "InsyaAllah" disampaikan oleh penulis di masjid Al-Hijrah Karpotek Samarinda. Jum'at 12 - 02 -2010
Pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya ada yang menjawab ayah ibu kita, guru, teman, dan kerabat dan sahabat. Kemudian Hujjatul Islam al-Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. tetapi yang paling dekat dengan kita adalah ajal atau "keMATIan". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.
Setiap kita pasti akan mendapat cobaan baik kehilangan harta, keluarga bahkan jiwa.masalah kita hanyalah menunggu giliran.kita tidak pernah tahu. Kita ataukah saudara dan orang dekat kita yang akan pergi meninggalkan kita. Semua milik-Nya dan akan kembali padanya.Allah berfirman(Al-Baqarah 155-156)
Pertanyaan kedua "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya ada yang menjawab Kutub utara,kutub selatan, bintang-bintang planet pluto. Lalu Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban kalian benar. Tapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.Allah berfirman :
Masa lalu adalah barometer kita untuk melangkah menuju masa depan. Merencanakannya dan malaksanakannya sekuat qudrah yang diberikan oleh Allah SWT. Dan berusaha menjadikan "Today is better than yesterday and tomorrow is better than today". hari ini lebih baik dari kemarin dan esok lebih baik dari hari ini.
Pertanyaan yang ke tiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?".
Murid-muridnya ada yang menjawah gunung, bumi,dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka. Begitu banyak saudara-saudara kita yang termakan oleh nafsu mereka. Mengedepankan kepentingan pribadi dari kepentingan umat. Mencampur adukaan yang benar dengan yang bathil. Tanpa merasa malu mengumbar janji tapi tidak menapati. Maka mereka menjadi seperti binatang ternak yang memiliki telinga tapi tak mendengar. Bermata tapi tak melihat. Melek matanya buta hatinya.naudzu billahh… Allah
Pertanyaan ke empat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".
Ada yang menjawab baja, besi, dan gunung emas dll. Semua jawaban itu benar, kata Imam Ghozali. Tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT,sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.(Al Ahzab 72).
Di keemasan Islam ketika khalifah Umar bin Abd Aziz salah seorang khalifah bani umayyah yang dinobatkan oleh para Ulama sebagai Khalifah Rasyidah yang kelima setelah Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. kalimat pertama kali yang keluar dari mulut beliau sesaat beliau tahu bahwa beliau didaulat sebagai khalifah adalah Inna Lillahi wa Inna Ilaihi raji’un….sangat berbeda dibandingkan saudara-saudara kita saat ini yang entah atas nama umat atau pribadi, mereka dengan terang-terangan berlomba menjadi pemangku amanat rakyat..dan sudah menjadi rahasia umum ketika seorang di antara mereka dipercaya oleh Allah menjadi pemimpin dan pengemban amanat, kalimat yang pertama kali terucap dari lisan mereka adalah Al-Hamdulillah tanpa merasa bahwa apa yang diembannya adalah sesuatu yang amat berat dan teramat sulit pertanggungjawabannya di sisi Allah.
Pertanyaan yang ke lima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".
Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat. Karena terlena dengan hiburan, nonton TV jalan-jalan kita melalaikan sholat.
padahal Rasulullah menegaskan dalam sabda beliau :
بَيْنَ الْعَبْدِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ تَرْكُ الصَّلاَةِ (رواه مسلم في صحيحه برقم: 82 من حديث جابر).
“(Perbedaan) antara hamba dan kemusyrikan itu adalah meninggalkan sholat.” (HR Muslim dalam kitab Shohihnya nomor 82 dari hadits Jabir).
Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA". Karena melalui lidah, Manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan
melukai perasaan saudaranya sendiri.”YOUR TONGOUE IS YOUR SELF KILLER” MULUTMU HARIMAUMU. Rasullah bersabada :
المسلم من سلم الإنسان من يده و لسانه
Pepatah arab mengatakan :
سلامة الإنسان فى حفظ اللسان
Akhirnya semoga kita diberi kekuatan oleh Allah untuk menjadi hamba-Nya yag slalu ingat dengan kematian karena kematian adalah sebaik-baik pelajaran.Umar berkata :
Kita menjadi orang yang pandai mengambil ibrah pelajaran dari masa lalu untuk selalu mampu mengendalikan diri dari godaan nafsu. Dan selalu berhati-hati atas amanat yang diberika kepada kita selalu menjaga sholat dan menjaga lisan kita.semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang masuk dalam barisan Rasulullah SAW masuk ke dalam syurga Firdaus-Nya.amien…
بارك الله.....
Khutbah ke- Dua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
NB:Khutbah Juma'at "InsyaAllah" disampaikan oleh penulis di masjid Al-Hijrah Karpotek Samarinda. Jum'at 12 - 02 -2010