Monday, February 1, 2010

Khutbah Jum'at : Islam "Will Never Dies"

The Prophet's Mosque at Sunrise, Medina

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Tahun baru hijriah baru beberapa hari kita lalui. Tentunya tidak salah jika kita mengambil kembali pelajaran atas peristiwa hijrahnya Rasulullah saw. dari kota Mekah ke Madinah 1424 tahun silam itu. Marilah kita belajar kepada Rasulullah saw. bagaimana menjadi orang amanat, memenuhi janji, dan pemberani!

Pertemuan orang kafir di Darun Nadwah, MPR orang kafir saat itu, telah menelorkan keputusan membunuh Rasulullah saw. Untuk mewujudkan hal ini, Abu Jahal sebagai pemimpin orang kafir mengumpulkan pemuda dan bodyguardnya. Maka, terkumpulah 20 pemuda yang diberi tugas mengepung rumah Rasulullah saw., rumah petunjuk dan kebenaran, rumah dari sahabat malaikat Jibril, tamu dari Israfil dan Izrail, dan rumah yang Allah telah berfirman kepadanya, yang artinya, "Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami."

Sementara itu, Rasulullah saw. memberi tahu Ali apa yang akan dilakukanya. Lalu, beliau berkata kepadanya, "Ali, tidurlah kamu malam ini di atas pembaringanku." Ali menjawab, "Jiwaku akan menjadi tebusanmu wahai Rasulullah." Allah kemudian memberitahukan apa yang terjadi di Darudnadwah tersebut. Allah berfirman yang artinya, "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya." Tujuan mereka sangat jelas, yaitu menangkap, membunuh, atau mengusir Rasulullah saw. Berangkatlah ke- 20 orang itu untuk mengepung rumah Rasulullah saw. Lalu, siapakah yang menjaga dan melindungi Rasulullah?

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Di dalam rumah Rasulullah saw. terlihat tengah memuji, berzikir, dan bertasbih kepada Allah SWT. Suara kebenaran senantiasa akan meninggi dengan zikir kepada Allah, sementara suara kebatilan hanya mengancam dan menakut-nakuti. Dan, datanglah waktu yang ditunggu-tunggu itu. Ali pun telah menempati pembaringan beliau. Rasulullah saw. pun keluar dari rumahnya dan hanya bersenjatakan iman dan ayat-ayat Allah. Beliau kemudian membaca awal surah Yasin sampai pada pada firman Allah Tabaraka wa Ta'ala yang berbunyi artinya, "Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat." Dengan qudrah dan kehendak Allah, ayat-ayat itu membuat mata orang-orang yang mengepung tertutup dan tak bisa melihat. Siapakah yang membuat mereka tak bisa melihat (?) tidak lain adalah Allah SWT. Allah berfirman yang artinya, "Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan, Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia."

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Perhatikanlah firman Allah yang berbunyi Faaghsyainaahum (Maka Kami tutup [mata] mereka), Allah tidak menggunakan lafaz Faamnaahum (Kami buat mereka tidur), karena kalau mereka tidur, mereka bisa jadi akan terbangun manakala mendengar suara gerakan. Akan tetapi, Aghsyainaahum (Kami tutup mata mereka), mengapa? Karena, mereka adalah orang yang zalim dan berdosa. Maka, Rasulullah saw. pun bisa melewati mereka dengan leluasa dan kemudian pergi menuju rumah sahabatnya, Abu Bakar. Para pengepung itu baru sadar ketika salah seorang penggembala kambing membangunkannya pada pagi hari. Mereka pun bergegas masuk ke rumah Rasululalh saw., mencari tempat tidur Rasulullah saw., dan menangkapnya. Tetapi, apa yang terjadi? mereka terkejut, karena yang mereka tangkap bukan Rasulullah, melainkan Ali, sepupunya. Mereka kecewa besar dan bertanya-tanya ke mana Muhammad?

Matahari pagi pun terbit di ufuk timur dan bumi tersinari dengan cahaya Rab-Nya. Para penduduk masih tertidur, sementara Rasululalh saw. bersama Abu Bakar telah pergi meninggalkan mereka, menempuh jalan yang telah ditentukan. Kafilah tauhid telah berlalu, kafilah Islam telah berjalan meskipun serigala menggonggong di tengah jalan.

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Islam akan terus berjalan, tetapi ia tidak pernah tercerai berai. Mengapa? karena Islam adalah din Allah Tabaraka wa Ta'ala Yang Maha Hidup lagi tak pernah mati. Rasulullah bersama Abu Bakar kemudian masuk dalam sebuah gua. Allah SWT berfirman, "Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad), maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah), sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: 'Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita'."

Maka, janganlah kalian bersedih hati, wahai kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Karena, Allah senantiasa bersama kita. "Dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan, kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Ini adalah perhatian Allah Tabaraka wa Ta'ala untuk melindungi Rasulullah saw. dan sahabatnya. Perhatian yang Allah berikan kepada orang-orang yang berjalan di jalan-Nya. Sesungguhnya peperangan yang saat ini tengah berkobar bukanlah hanya peperangan politik sebagaimana dipahami orang yang berpikiran pendek, tetapi ia adalah perang akidah, perang antar hak dan batil.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Hari ini perhatian umat Islam di seluruh dunia tengah terpusat ke Irak. Negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim dan memiliki peradaban Islam yang tinggi sebentar lagi akan dihancurkan oleh AS. Sebenarnya apa yang dilakukan oleh AS dan dibantu oleh Inggris adalah bentuk dari perang salib baru. Mereka tidak semata ingin menyerang Irak, tetapi hendak mengembalikan imperium dan kekuasaannya di wilayah Teluk dan Timur Tengah. Berikut adalah tujuan dari perang salib sebagaimana telah digembor-gemborkan oleh pemimpin mereka:


  1. Menguasai ladang minyak dan sumber daya alam lainnya.
  2. Menjauhkan masyarkat dari nilai agama melalui pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan, sebagaimana telah berhasil mereka lakukan terhadap negara Turki.
  3. Menghancurkan Islam. Setelah Irak, sasaran berikutnya adalah Arab Saudi. Karena, menurut pendapat pemikir dan tokoh politiknya, Islam bermula dari Mekah, maka ia juga harus dihancurkan.
  4. Memberi kesempatan kepada Israel untuk mewujudkan mimpinya, membangun Israel raya dan mengumpulan seluruh warga Yahudi di dalamnya.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Persengkokolan untuk menghancurkan Islam akan terus oleh kaum kafir. Namun, kapankah Islam akan hancur dan mati? Ketahuilah, Islam tidak akan mati. Islam akan terus hidup dan ada meskipun kaum kafir itu telah bekerja keras untuk merobohkannya. Islam will never die! Wallahu a'lam. (Anam).