Thursday, December 8, 2011

Saat Senja Menyapa


Saat ini aku menatap senja
Aku iri kepadanya
senja tersenyum bagai menyapa

“hei.... mengapa wajahmu muram....??
Apalagi yang tak diberikan sang Khalik...??
Apa yang tak kau miliki...??”
si senja kecil mengajakku bicara  

“Kau jalani hidup dari pagi sampai malam
malam sampai pagi
kau saksikan bulan, yang menyinari malam
kau saksikan matahari, yang menyinari pagi
kau saksikan gemerlap bintang-bintang
Kau dapat menyaksikan semuanya.......”

“Tapi....... kau masih juga meratap
Kau masih juga mengeluh
Kau masih juga menyalahkan takdir
Sedangkan kau diberikan kesempatan
menjalani hari-hari panjang di dunia”

“Lihatlah aku........!!!!!
Aku si senja hanya diberikan
kesempatan pada senja hari
sebentar lagi aku undur diri”

“Malam datang hanya sesaat
Ketika kau terbangun, pagi menyapa
Pagi berganti siang
Siang pun hanya sesaat
Semuanya silih berganti”

“Jangan menjadi hamba yang tak tahu bersyukur
Lihatlah rumput-rumput yang bergoyang dipinggir jalan
Masih tetap bertasbih mengagungkan nama Tuhan
Lihatlah Bumi yang kau injak
Masih tetap berputar sesuai putaran tasbih”

Aku menjadi malu sendiri
Pelan kuucapkan Istighfar pada Rabb-ku
Astaghfirullahhal ‘adzim.......
Menyadarkanku........
Air mata terjatuh membasahi pipiku

“Masihkah kau ragukan kasih Tuhan-Mu....??”
suara si senja perlahan menyapa

“Jangan kau buang air matamu dengan sia-sia
Menangislah di hadapan Tuhanmu
Sesali semua dosa-dosamu
Disatu hari nanti airmata itu sangat berharga
Untuk menyiram panasnya neraka”

Ternyata hidup ini indah........
Hidup ini anugerah, Hidup ini berkah
dasar manusia tidak tahu berterimakasih
Gumamku pada diriku

Kulihat cahaya senja mulai pudar
Senja kan Pergi.............
Tapi kumasih sempat berkata kepadanya
"Terimakasih senja......"

Aku tersenyum manis, semanis yang kumiliki
Untukmu senja, besok Insyaa Allah kita berjumpa lagi
Jika esok Tuhan masih mengizinkan ku.........

senja


by nabila
url
http://penulis165.esq-news.com/