Wednesday, May 23, 2012

Inilah 10 Kebohongan Israel dalam menjajah Palestina

1. - Israel mengklaim bahwa pembentukan negara Yahudi itu merupakan reaksi atas pembunuhan massal pada Perang Dunia II.

- Tapi fakta bahwa konsep negara Israel sudah dimunculkan pada Kongres Zionis I di Basel tahun 1897, jauh sebelum Perang Dunia II meletus.

2. - Warga Yahudi memerlukan kembali ke tanah leluhurnya, karena di tahun 70 M mereka terusir.

- Tapi fakta menurut sejarawan Yahudi, Shlomo Sand, juga yang lain yakin bahwa tidak ada eksodus, sehingga istilah 'kembali' tidak lagi diperlukan hanya bualan.

3. - Pernyataan bahwa saat diduduki, Palestina adalah wilayah tak berpenghuni.

- Padahal, fakta catatan sejarah menunjukkan abad ke-19, hasil pertanian Palestina telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Perancis.

4. - Israel menyatakan bahwa warga Palestina pergi dengan kerelaan untuk meninggalkan kampung halamannya. Kabar bohong ini terus dihembuskan Israel.

- Tapi kesaksian Illan Pappe dan Benny Morris, pengamat sejarah, bahwa warga Palestina terusir dengan pemaksaan dan kekerasan perang.

5. - Israel senantiasa mendengungkan satu-satunya negara demokratis di kawasan Timur Tengah.

- Faktanya, Israel dipimpin rezim tanpa hukum batas wilayah. Rezim Israel selalu menggerakkan rakyat untuk berekspansi/perluasan dengan mencaplok wilayah-wilayah di sekitarnya. Hukum yang mereka gunakan juga sangat rasis, hanya memihak Yahudi dan Zionis.

6. - Israel selalu menyebut bahwa dukungan Amerika Serikat (AS) datang untuk menegakkan demokrasi.

- Padahal ini omong kosong, karena dana yang dikirim AS senilai 3 miliar dolar AS per tahun adalah untuk menyerang, membunuh, memperkosa warga dan anak-anak negara tetangga Israel dan melancarkan aliran minyak dari Timur Tengah.

7. - Perundingan yang digagas AS untuk mendamaikan Israel dan Palestina adalah pura-pura.

- Tapi Mantan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana, jelas-jelas pernah menyatakan bahwa Israel adalah anggota ke-21 Uni Eropa. Sebaliknya, dia tidak pernah mau mengakui Palestina. Eropa juga merestui penyerangan Israel ke Gaza.

8. - Istilah anti-semit menjadi alat kebohongan bagi Israel. Semua pengritik Israel dianggap anti-semit, meski sesunggunya mereka mengkritik rezim yang diskriminatif dan rasis.

9. - Isu terorisme juga didorong untuk terus memojokkan Palestina, Bantuan kemanusiaan, perjuangan Hamas untuk mengusir penjajahan dianggap sebagai aksi terorisme.

- Padahal pendudukan Israel-lah yang sebenarnya bentuk nyata aksi terorisme terlembaga yang didukung negara-negara raksasa.

10. - Israel dan para pendukungnya terus mengkampanyekan bahwa masalah Palestina tidak akan pernah bisa terselesaikan dengan menebar kebencian atas Israel.

- Padahal, satu-satunya solusi yang bisa menyelesaikan adalah dengan membangkitkan publik untuk menekan AS dan negara-negara di Eropa yang mendukung Israel, juga mendorong media untuk memberitakan secara jujur kondisi yang terjadi di Palestina.

........

Demikain fakta 10 kebohongan besar yang sengaja disebar Israel untuk menjajah Palestina, sebagaimana dalam buku obyektif berjudul 'Israel, let's talk about It' dari seorang penulis juga jurnalis Belgia, Michel Collon

Dalam buku itu dia mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun media Barat memuat dusta untuk mendukung keberadaan Israel. Dan selalu disiarkan oleh media-media Barat pada umumnya.