Innalillahi, Buku bacaan bergambar kartun Nabi Muhammad SAW beredar di perpustakaan sebuah madrasah ibtidaiyah di Kota Solo, Jawa Tengah.
Keberadaan buku berjudul Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi itu dilaporkan oleh M. Budi, orangtua siswa sekolah dasar (SD), di Balai Kota Solo, pada hari Selasa (22/5/2012).
Awalnya, Budi sendiri kurang percaya saat anaknya mengatakan dia memiliki buku bergambar Nabi Muhammad SAW. Karena yang ia ketahui, dalam Islam penggambaran sosok Nabi Muhammad SAW dalam bentuk gambar adalah dilarang. Tetapi, anaknya bersikeras menunjukkan bahwa buku yang dipinjamnya memang memuat gambar Nabi Muhammad.
Setelah memeriksa dengan teliti buku tersebut, Budi terkejut ternyata benar adanya bahwa di beberapa halaman buku itu terdapat kartun yang menggambarkan Rasulullah SAW. “Sekitar empat gambar,” kata Budi kepada walah satu TV swasta,
Di beberapa halaman buku terlihat sosok Nabi Muhammad digambarkan secara cukup jelas, meski wajahnya disamarkan dengan cahaya dan dibubuhi tulisan Muhammad dalam huruf Arab, terdapat di halaman 43, 44, 46, dan 48. Bahkan, di halaman 44, sosok Nabi Muhammad yang sedang menggembalakan domba terlihat sangat jelas, termasuk wajah dan rambutnya.
"Ini kan sesuatu yang tidak benar," jelas Budi sembari menunjukkan buku itu, dilansir Media Indonesia.
Dari catatan yang terdapat pada sampul belakang, buku tersebut diterbitkan Nobel Edumedia yang beralamat di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.
Yang lebih mengejutkan lagi, stempel yang tertera pada sampul dalam, buku tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Agama RI, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tahun 2011.
"Kalau betul ini bantuan dari Kementerian Agama, artinya mereka tidak cermat sehingga buku ini bisa masuk perpustakaan sekolah," tambah Budi.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Solo Ahmad Nasirin, ketika, juga mengaku terkejut dengan temuan ini. Heran bagaimana bisa buku seperti itu masuk ke sekolah dan dibaca para siswa. Meski demikian menurut Nasirin, pada dasarnya isi buku tersebut bagus, hanya yang jadi masalah adalah ilustrasi gambarnya.
"Kalau isinya sih tidak ada masalah, tapi ilustrasinya itu yang saya tidak sepakat. Kami akan menelusuri keberadaan buku ini lebih jauh, termasuk dari mana buku ini berasal," tegasnya, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.
Sebab, lanjut Nasirin, Kantor Kementerian Agama Solo sama sekali tidak pernah memberikan bantuan buku itu ke sekolah-sekolah. Karena itu, dia menduga bantuan tersebut didrop langsung dari pusat.
Hal ini menjadi pelajaran bagi para orangtua agar lebih teliti lagi mengenai buku-buku yang dibaca oleh anak-anak.