Tuesday, May 31, 2011
Syarat Berjilbab
Allah SWT berfirman,
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Al Ahzab: 59).
Pemindah Singgasana Ratu Balqis
Ashif bin Barkhiya ini dikenal sebagai figur penting dalam kisah pertemuan Nabi Sulaiman a.s dengan Ratu Balqis.
Dia dikaruniai karomah berupa bisa memindahkan singgasana sang ratu hanya dalam sekedipan mata.
Ashif dahulunya adalah seorang pemboros, sering melakukan maksiat, namun kemudian dia bertobat.
Ketika Ashif dan Nabi Sulaiman bertemu, Nabi Sulaiman menyampaikan apa yang telah diwahyukan Allah tentang dirinya, dan setelah mendengar penjelasan tersebut, Ashif keluar dan menaiki bukit.
Di bukit itulah dia menengadahkan kepala ke langit dan berdoa,
"Tuhanku, Junjunganku, Engkau ya Engkau, aku ya aku, bagaimana aku akan bertobat sedangkan Engkau tidak menerima tobatku?
Bagaimana aku akan minta perlindungan dari dosa sedangkan Engkau tidak menjagaku?
Aku pasti kembali."
Demikianlah akhirnya Ashif ini mau menerima pertolongan Allah SWT, sehingga dirinya berubah drastis dari seorang yang selalu melakukan maksiat menjadi orang yang patuh kepada perintah Allah SWT.
Allah pun selalu membantunya dalam melakukan ibadah, ketaatan, penngakuan terhadap dosanya, serta tobatnya.
Pada akhirnya Allah pun memberikan karomah kepada Ashif.
Dikisahkan bahwa suatu saat Ashif bin Barkhiya berwudhu kemudian dia melakukan shalat sunnah 2 rakaat, setelah itu dia berkata kepada Nabi Sulaiman,
"Wahai Nabi Allah, arahkan pandanganmu ke arah yang jauh!"
Nabi Sulaiman pun mengarahkan pandangannya ke arah Yaman.
Setelah itu Ashif berdoa memohon bantuan Allah SWT, maka tiba-tiba singgasana Ratu Balqis yang berada di Yaman muncul di hadapan Nabi Sulaiman dan ketika melihat hal itu, Nabi Sulaiman berkata,
"Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku."
(QS. An-Naml: 40).
Berkata Sulaiman,
"Hai pembesar-pembesarku, siapakah di antara kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri."
Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan Jin,
"Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu, sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercaya."
Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab,
"Aku akan membawa singgasana itu kepadamu itu kepada engkau sebelum matamu berkedip."
Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu telah terletak dihadapnnya, ia pun berkata,
"Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmatnya).
Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan ) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."
(QS. An-Naml: 38-40).
Berkenaan dengan firman Allah SWT tersebut, Ibnu Katsir berkata,
"Orang itu adalah Ashif seorang juru tulis Nabi Sulaiman."
Dialah Ashif bin Barkhiya, seorang manusia yang diberi karomah oleh Allah SWT karena tobat dan doanya.
Dia selalu menjaga wudhu, seorang yang jujur dan mengetahui.
Akankah kita semua sebagai umat Islam ingkar akan kisah agung dari Al Qur'an ini?
Sebuah kisah Uswah Islam yang harus kita jadikan suri tauladan sekaligus pelajaran, betapa dekatnya Ashif bin Barkhiya ini kepada Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Monday, May 30, 2011
Ibnu Katsir | Tentang Makrifat
Mereka tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu, akan tetapi mereka menyembahNya serta mengembalikan permasalahan mereka kepadaNya.
Dengan demikian mereka yang mencintai Allah hanya akan bersandar pada Allah SWT, mencintai sepenuh jiwa dan hati dan sangat bergantung pada-Nya.
Sunday, May 29, 2011
Khamar Dalam Syariat Islam
Rasulullah SAW bersabda,
"Setiap yang memabukkan adalah khamar, dan setiap yang memabukkan adalah haram."
(HR. Muslim).
Saturday, May 28, 2011
Pemeluk Islam Meningkat
Sekarang, angka ini telah mencapai 1.5 miliar dan kini setiap empat orang salah satunya adalah Muslim.
Bukanlah mustahil bahwa jumlah penduduk yang beragama islam akan terus bertambah dan islam akan menjadi agama terbesar di dunia. Peningkatan yang terus-menerus ini bukan hanya karena jumlah penduduk yang terus bertambah di negara-negara muslim, tapi juga jumlah orang-orang mualaf yang baru memeluk islam yang terus meningkat.
Friday, May 27, 2011
Mencintai Allah
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT,
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat mencintai Allah, dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa pada hari kiamat, bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya niscaya mereka menyesal."
(QS. Al Baqarah: 165).
Thursday, May 26, 2011
Keutamaan Ali bin Abi Thalib
Adapun orang-orang syi'ah yang lebih mengutamakan Ali dari ketiga shabat tersebut, bahkan memusuhi dan mengkafirkan selainnya.
Hal itu hanya didasari oleh sifat fanatik buta belaka yang membuat hati juga menjadai buta, sehingga tidak bisa dan tidak mau melihat kebenaran.
Ali bi Abi Thalib termasuk salah seorang dari sepuluh orang yang dikabarkan oleh Rasulullah SAW akan masuk surga.
Rasulullah SAW bersabda,
"Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di Surga, Thalhah di surga, ZUbair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa'ad bin Abi Waqqas di surga, Said bi Zaid di surga, dan Abu Ubaidah bin Jarrah di surga."
Beliau adalah orang yang cinta dan dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,
"Akan kuberikan bendera perang besok kepada seseorang yang Allah akan memenangkan kaum muslimin lewat tangannya. Dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan Allah dan Rasul-Nya pun mencintainya," lalu bendera tersebut diberikan kepada Ali bi Abi Thalib.
Wednesday, May 25, 2011
Anjuran Bersedekah
Hal itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah berikan kepada kita menjadi berkah dan bermanfaat.
Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 261 yang artinya,
"Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebulir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas karuniaNya lagi Maha Mengetahui."
Ayat ini menunjukkan kepada umat Islam bahwa sedekah di jalan Allah akan dibalas dengan dua kali lipat, bahkan Allah menjamin harta mereka bebas dari bencana dan musibah.
Hadits Rasulullah SAW,
"Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi.
Yang satu menyeru, Ya Tuhan, karuniakanlah kepada orang yang membelanjakan hertanya kepada Allah."
Tuesday, May 24, 2011
Rombongan Kelima Iblis
Monday, May 23, 2011
Rombongan Keempat Iblis
Maka orang yang di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu.
Maka sewaktu itulah maut pun datang dan matilah ia sebagai orang yang mati fasik dan munafik.
Haramkah Wanita Memperdengarkan Suaranya?
Jawab:
Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin t berkata, “Ucapan wanita tidaklah haram dan bukan aurat. Akan tetapi, bila si wanita melunakkan suaranya dan melembutkannya, serta berucap dengan gaya bicara yang bisa membuat orang lain tergoda, itu baru haram. Ini berdasarkan firman Allah l:
“Maka janganlah kalian tunduk dalam ucapan hingga berkeinginan jeleklah orang yang di hatinya ada penyakit.” (Al-Ahzab: 32)
Dalam ayat di atas, Allah l tidak mengatakan, “Maka janganlah kalian berbicara dengan para lelaki.” Tetapi, Allah l mengatakan, “Maka janganlah kalian tunduk dalam ucapan.”
Tunduk dalam ucapan lebih khusus daripada berbicara secara mutlak1.
Dengan demikian, tidak mengapa seorang wanita berucap kepada lelaki bila tidak menimbulkan fitnah. Dahulu ada wanita mendatangi Nabi n dan mengajak bicara beliau, sementara orang-orang mendengar ucapan si wanita dan Nabi n pun menjawab ucapannya. Hal itu tidaklah dianggap sebagai kemungkaran.
Hanya saja, tidak boleh berduaan saat berbincang dengan seorang wanita, melainkan harus ditemani mahram si wanita dan tidak menimbulkan fitnah. Karena itulah, seorang lelaki tidak diperkenankan menikmati suara wanita, sama saja baik ia menikmatinya sebagai kesenangan yang biasa (karena kemerduan suaranya, misalnya, pen.) maupun karena kesenangan syahwat. Wallahul muwaffiq.” (Fatawa Manaril Islam, 3/835—836, dinukil dalam Fatawa al-Mar’ah al-Muslimah, hlm. 688)
KB Merupakan Ujian Buat Kita Semua
http://alghoyami.wordpress.com/2011/05/08/kb-merupakan-ujian-buat-kita-semua/
Sunday, May 22, 2011
Rombongan Ketiga Iblis Saat Sakaratul Maut
Apabila tangannya meraba burung itu dan waktu meraba itu dia mati, maka matinya itu di dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah SWT.
Saturday, May 21, 2011
Rombongan Kedua Iblis Saat Sakaratul Maut
Maka apbila yang sedang sakaratul maut memandang binatang itu, maka dia pun meraung dan melompat.
Seketika itu juga akan putuslah nyawa itu dari badannya.
Maka matinya itu disebut sebagai mati lalai kepada Allah SWT.
Friday, May 20, 2011
Rombongan Pertama Iblis Saat Sakaratl Maut
Godaan yang paling dahsyat ialah sewaktu akhir hayat ketika sakaratul maut.
Iblis laknatullah punya golongan dan rombongan untuk mengganggu manusia.
Rombongan pertama Iblis.
Akan datang Iblis laknatullah menyerupai emas, perak dan lain-lain serta makanan dan minuman yang lezat.
Maka, jika orang yang sakaratul mau itu di masa hidupnya sangat tamak, maka diraba dan disentuhnya barang iblis laknatullah itu, di waktu nyawa insan hampir putus dari tubuh.
Inilah yang dinamakan mati lalai kepada Allah SWT.
Untuk rombongan lain akan menyusul di postingan berikutnya.
Thursday, May 19, 2011
Apa Kabar Sobat Semua (Ceramah Berbakti Kepada Kedua Orang Tua))
Baiklah sobat semua kali ini saya ingin berbagi cerita. Sekitar dua minggu lalu saya menerima telepon dari seorang teman lama yang telah 5 tahun lebih tidak bertemu. Beliau adalah seorang Ustadz besar dan Pengurus di Masjid Agung Kabupaten Berau, beliau meminta tolong saya untuk menuliskan sebuah pidato berbahasa Arab dan berbahasa Indonesia dengan tema "Berbakti Kepada Orang Tua". Singkat cerita mulailah pengembaraan saya di dunia maya mengumpulkan bahan dan materi untuk di"racik" menjadi sebuah tulisan dan akhirnya jrejeeeng....selesai dech...Besar harapan saya semoga beliau senang dan dapat memanfaatkan tulisan ini dengan sebaik-baiknya...
Monggo silahkan dilihat dan dicopy jika sobat memerlukannya..oya jangan lupa sebelum dicopy jangan lupa doakan penulis dan semua yang terlibat dalam pembuatan bahan-bahan penulisan ini. hehehehe....
---------------------------------------------------
Assalamu'alaikum wr. Wb.
Segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam. Rahmat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada seorang Nabi yang tidak akan ada Nabi sesudahnya, Nabi Muhammad Saw. , kepada keluarga dan sahabatnya seluruhnya.
Yang terhormat bapak ..................
yang terhormat bapak dan ibu .........
yang saya banggakan rekan-rekan sekalian.........
Setiap manusia sudah pasti memiliki orang tua. Tidak satupun manusia yang lahir tanpa orang tua. Kita pun menyadari bahwa orang tua berkuah keringat, siang dan malam banting tulang, memeras pikiran, sekuat tenaga memperjuangkan agar anaknya bisa hidup seperti layaknya anak-anak yang lain.
Karena itu saat ini ijinkan saya untuk menyampaikan betapa penting berbakti kepada orang tua.
Rekan-rekan dan para hadirin yang saya banggakan.
Alloh yang Maha Bijaksana telah mewajibkan setiap anak untuk berbakti kepada orang tuanya. Bahkan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua dalam Al Qur’an digandengkan dengan perintah untuk bertauhid sebagaimana firman-Nya,
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’” (Al Isro’: 23).
Rekan-rekan dan para hadirin yang saya cintai.
“Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (An Nisa: 36).
Di dalam ayat ini perintah berbakti kepada dua orang tua disandingkan dengan amal yang paling utama yaitu tauhid, maka ini menunjukkan bahwa amal ini pun sangat utama di sisi Alloh ‘Azza wa Jalla. Begitu besarnya martabat mereka dipandang dari kacamata syari’at, Nabi mengutamakan bakti mereka atas jihad fi sabilillah, Ibnu Mas’ud berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rosululloh, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Alloh?’ Beliau menjawab, ‘mendirikan sholat pada waktunya,’ Aku bertanya kembali, ‘Kemudian apa?’ Jawab Beliau, ‘berbakti kepada orang tua,’ lanjut Beliau. Aku bertanya lagi, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Alloh.’” (HR. Al Bukhori no. 5970). Demikian agungnya kedudukan berbakti pada orang tua, bahkan di atas jihad fi sabililllah, padahal jihad memiliki keutamaan yang sangat besar pula.
Rekan-rekan dan para hadirin yang saya mulyakan.
Janganlah sekali-kali kita berbuat durhaka kepada orang tua. Ingatlah begitu dahsyatnya ancaman bagi siapapun yang durhaka kepada orang tua.Wahai saudaraku, Rosululloh menghubungkan kedurhakaan kepada kedua orang tua dengan berbuat syirik kepada Alloh. Dalam hadits Abi Bakrah, beliau bersabda :
ألا أنبئكم بأكبر الكبائر قلنا بلى يا رسول الله قال الإشراك بالله وعقوق الوالدين .........
“Maukah kalian aku beritahukan dosa yang paling besar ?” para sahabat menjawab, “Tentu.” Nabi bersabda, “(Yaitu) berbuat syirik, duraka kepada kedua orang tua.” (HR. Al Bukhori)
Membuat menangis orang tua juga terhitung sebagaa perbuatan durhaka, tangisan mereka berarti terkoyaknya hati, oleh polah tingkah sang anak. Ibnu ‘Umar menegaskan: “Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari)
Alloh pun menegaskan dalam surat Al Isro’ bahwa perkataan “uh” atau “ah” terhadap orang tua saja dilarang apalagi yang lebih dari itu. Dalam ayat itu pula dijelaskan perintah untuk berbuat baik pada orang tua.
Sekarang kita ketahui bersama apa arti penting dan keutamaan berbakti pada orang tua. Kita ingat kembali, betapa sering kita membuat marah dan menangisnya orang tua? Betapa sering kita tidak melaksanakan perintahnya? Memang tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Alloh, akan tetapi bagaimana sikap kita dalam menolak itupun harus dengan cara yang baik tidak serampangan. Bersegeralah kita meminta maaf pada keduanya, ridho Alloh tergantung pada ridho kedua orangtua.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika ada perkataan yang tidak berkenan.
Assalamu'alaikum wr.wb
--------------------------------------------------------
Sejarah Kiswah
Namun tidak ada catatan yang mengisahkan kisawah pada zaman Nabi Ismail terbuat dari apa dan berwarna apa.
Baru pada masa kepemimpinan Raja Himyar Asad Abu Bakr dari Yaman, disebutkan kiswah.
Pada masa Qusay ibnu Kilab, salah seorang leluhur Nabi Muhammad SAW yang terkemuka, pemasangan kiswah pada ka'bah menjadi tanggung jawab masyarakat Arab dari suku Quraisy.
Rasulullah SAW sendiri juga pernah memerintahkan pembuatan kiswah dari kain yang berasal dari Yaman.
Sedangkan 4 khalifah penerus Nabi Muhammad SAW yang termasuk dalam Khulafa Al-Rasyidin memerintahkan pembuatan kiswah dari kain benang kapas.
Sementara itu, pada era kekhalifahan Abbassiyah, khalifah ke 4 al Mahdi memerintahkan supaya kiswah dibuat dari kain sutra Khuz, yang pada masa pemerintahannya, kiswah didatangkan dari Mesir dan Yaman.
Warna Kiswah
Menurut catatan sejarah, kiswah tidak selalu berwarna hitam pekat seperti saat ini.
Kiswah pertama yang dibuat dari kain tenun dari Yaman justru berwarna merah dan berlajur-lajur.
Sedangkan pada masa khalifah Mamun ar-Rasyid, kiswah juga pernah dibuat dengan warna dasar putih.
Kiswah juga pernah dibuat berwarna hijau atas perintah Khalifah An-Nasir dari Bani Abbasiyah sekitar abad 16 M dan kiswah juga pernah dibuat berwarna kuning berdasrkan perintah Muhammad Ibnu Sabktakin.
Penggantian kiswah yang berwarna-warni dari tahun ke tahun, rupanya mengusik benak Khalifah Al-Mamun dari Dinasti Abbasiyyah, hingga akhirnya diputuskan bahwa sebaiknya warna kiswah itu tetap dari waktu ke waktu yaitu hitam.
Hingga saat ini, meskipun kiswah diganti setiap tahun, tetapi warnanya selalu hitam.
Dulu, kiswah yang terbuat dari sutera hitam pernah didatangkan dari Mesir yang biayanya diambil dari kas Kerajaan Mesir.
Tradisi pengiriman kiswah dari Mesir ini dimulai pada zaman Sultan Sulaiman yang memerintah Mesir pada sekitar tahun 1950-an H sampai masa pemerintahan Muhammad Ali Pasya sekitar akhir tahun 1920-an.
Raja Abdul Aziz bin Saud memutuskan untuk membuat pabrik kiswah sendiri pada tahun 1931 di Makkah.
Hingga akhirnya kiswah dibuat di Arab Saudi hingga saat ini.
Wednesday, May 18, 2011
Sekarat
Sebuah proses yang akan terlepasnya roh dari jasad manusia.
Allah SWT berfirman,
"Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
(QS. Al Jumuah: 63).
Ayat di atas menjelaskan bahwa sakaratul maut tidak ada yang mengetahui secara pasti, namun bisa dilihat dari tanda-tandanya, misalnya sakit dan lain sebagainya.
Tuesday, May 17, 2011
Balasan Setiap Perbuatan
"Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka itu untuk dirimu sendiri.."
(QS. Al Israa': 7).
Penggalan ayat di atas menunjukkan sebuah prinsip ganjaran perbuatan yang dilakukan oleh manusia.
Ayat tersebut juga menegaskan, bahwa semua perbuatan manusia akan menjadi miliknya sendiri dengan apapun semua harta dan konsekuensinya.
Selain itu juga menegaskan, bahwa balasan akan menjadi konsekuensi logis bagi setiap amal perbuatan, baik atau buruk.
Monday, May 16, 2011
Pentingnya Silaturrahmi
Seseorang dikatakan tidak sempurna imannya jika hanya mempunyai hubungan baik dengan Allah SWT tapi buruk dengan sesamanya.
Demikian pula sebaliknya.
Salah satu bentuk ajaran Islam yang mulia itu yaitu kewajiban menjaga hubungan baik dengan tetangga.
Dalam Islam, tetangga memiliki kedudukan yang sangat agung.
Rasulullah SAW adalah manusia yang sangat memuliakan para tetangganya.
Dalam kehidupan Nabi, tetangga ditempatkan pada posisi yang sangat mulia.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda,
"Malaikat Jibril senantiasa mewasiatkan agar aku berbuat baik kepada tetangga, sehingga aku mengira ia akanmemberikan hak waris bagi mereka."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, kita sebagai pengikutnya hendaklah senantiasa berlaku baik kepada para tetangga.
Rasulullah SAW bersbda,
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari akhir, hendaklah ia berlaku baik kepada tetangganya."
(HR. Muslim).
Bahkan dalam Al Qur'an, Allah SWT memperingatkan tentang berbuat baik kepada tetangga juga.
Allah SWT berfirman,
"Dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh."
(QS> An Nisa': 36).
Ayat tersebut mengajarkan kepada kita bahwa berbuat baik kepada tetngga merupakan perintah agama yang wajib kita jalankan.
Ayat tersebut juga tidak membedakan apakah tetangga itu muslim atau tidak.
Bahkan haram hukumnya bagi seorang muslim memutus hubungan dengan tetangga non muslim, selama mereka tidak mengganggu.
Ketika mereka sakit, dianjurkan menjenguknya.
Sunday, May 15, 2011
Pahala Sempurna
"Barang siapa mengimami suatu kaum, maka apabila sempurna emngimami shalat, maka baginya pahala sempurna.
Begitu juga bagi makmum jika imam tidak menyempurnakan, amka bagi makmum pahala yang sempurna, tetapi atas imam itu dosa."
HR. Ahmad.
Saturday, May 14, 2011
Mencekik Dirinya Sendiri
"Seseorang yang mencekik dirinya sendiri atau bunuh diri, maka ia akan mencekik dirinya sendiri pula di neraka.
Dan seseorang yang menusuk dirinya sendiri, maka ia akan menusuk dirinya sendiri pula di neraka."
HR. Bukhari.
Sangat menakutkan bila terjadi demikian.
Jangan bunuh diri, karena agama Islam mengharamkan bunuh diri.
Friday, May 13, 2011
Menjaga Ucapan
Karena itu, Islam menganjurkan agar senantiasa menjaga mulut dan ucapan agar selamat.
Allah SWT berfirman,
"Betul-betul buruk perumpamaan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami itu.
Dengan perbuatan mereka yang demikian, mereka telah menganiaya dirinya sendiri."
(QS. Al A'raf: 177).
Ayat di atas menjelaskan bahwa seseorang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT tidak akan menyebarkan fitnah dan berkata kasar, apalagi misuh.
Karena itu, Islam menuntut seorang mukmin untuk berbuat baik dan berperilaku baik terhadap semua orang.
Jagalah Lima Perkara
"Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara."
Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu.
Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.
Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu.
Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.
Masa hidupmu sebelum datang kematianmu.
HR. Al Hakim.
Kesempurnaan Wudhu
"Siapa saja diantara kalian yang berwudhu kemudian menyempurnakan wudhunya lalu membaca Asyhadu allaa ilaaha illallah, wahdahu laa syaarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan 'aaduhuu wa rasuluh.
Melainkan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang berjumlah delapan dan ia masuk darimana saja ia sukai.
Tuesday, May 10, 2011
Keutamaan Istikharah
(HR. Thabrani).
Monday, May 9, 2011
Biarkan Ruh Meluncur
Biarkan ruh meluncur dibawa oleh tuntunan Allah SWT pada saat sedang menjalankan ibadah shalat.
Semua itu sesuai dengan firman Allah SWT,
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kapada Engkaulah kami mohon pertolongan."
(QS. Al Fatehah: 5).
Sunday, May 8, 2011
Beda Mukjizat dan Sulap
Mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada Nabi, tidak bisa dipelajari serta tidak akan ada yang bisa menirukannya sepanjang masa.
Mukjizat diberikan kepada para Nabi, karena umat yang dipimpinnya selalu meragukan kenabiannya.
Jika mukjizat bisa ditiru, tentu mereka semakin tidak percaya lagi kepada para Nabi.
Mukjizat suatu keajaiban khusus pada nabi, sedangkan sulap keajaiban yang bisa dipelajari semua orang.
Umat Nabi Shaleh yaitu kaum Tsamud adalah masyarakat yang ahli dalam seni lukis atau pahat.
Gunung yang menjulang tinggi bisa mereka pahat sehingga nampak sebagai sesuatu yang hidup.
Oleh sebab itu Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Shaleh berupa unta yang benar-benar hidup yang keluar dari batu-batu pegunungan.
Inilah mukjizat.
Tidak ada satu pun ahli pahat waktu itu dan sampai kapanpun yang bisa menirukan keajaiban ini.
Allah SWT berfirman,
"Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu.
Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu sebagai mukjizat yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti."
(QS. Al Israa: 59).
Saturday, May 7, 2011
Ridha Takdir
Maka dari itu wajib bagi setiap muslim ridha kepada takdir Allah.
Akan tetapi, mengenai perkara yang ditakdirkan terdapat beberapa perincian, dan perkara yang ditakdirkan berbeda dengan takdir itu sendiri, karena takdir adalah perbuatan Allah, sedangkan perkara yang ditakdirkan adalah obyek dari perbuatan atau takdir Allah SWT.
Friday, May 6, 2011
Beda Qadha dan Qadar
Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa Qadar adalah ketetapan Allah SWT di waktu terdahulu, sedangkan Qadha adalah keputusan Allah SWT tentang sesuatu ketika terjadi.
Jika Allah SWT menetapkan sesuatu pada waktunya, maka itulah qadar (pasti akan terjadi).
Jika tiba waktu terjadinya sesuatu itu, maka itu menjadi Qadha.
Dan yang seperti ini banyak di dalam Al Qur'an seperti firmanNya,
"Telah diputuskan perkara."
(QS. Yusuf: 41).
Allah SWT berfirman,
"Dan Allah menghukum dengan keadilan."
(QS. AL Mukmin: 20).
Banyak sekali ayat-ayat Al Qur'an lain yang serupa.
Jadi Qadar adalah ketetapan Allah SWT tentang sesuatu sebelum terjadinya, sedangkan Qadha adalah ketika terjadinya.
Thursday, May 5, 2011
Amal Paling Mulia
"Ya Rasulullah, amalan apa yang paling mulia."
Rasul menjawab,
"Seutama amal adalah memasukkan rasa bahagia pada hati orang lain yang beriman, yaitu denganm melepaskan dari rasa lapar, membebaskannya dari kesulitan dan membayarkan hutang-hutangnya."
Wednesday, May 4, 2011
Amalan Istikhomah
Misal saja mengasuh seorang anak yatim dengan baik di rumah kita adalah salah satu sarana untuk menanamkan sifat istikhomah pada kita dan keluarga.
Sifat istikhomah ini juga merupakan sikap yang terpenting setelah kita beriman kepada Allah SWT.
Sedekah kalo dilakukan rutin, istikhomah tiap bulan dengan keikhlasan yang tinggi, juga merupakan suri tauladan yang baik untuk diri kita pribadi khususnya dan orang lain pada umumnya.
Sedekah sedkit namun kontinyu bisa dijadikan uswah menurut penulis.
Download Bedah Buku: N.I.I Dalam Timbangan ‘Aqidah (Ustadz Abu Hudzaifah Suroso Abdussalam) (Penting!!!)
Bukti Kesesatan NII (Negara Islam Indonesia)
Bukti Kesesatan NII (Negara Islam Indonesia)
- Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam untuk menata dunia secara baik dan benar menurut yang dikehendaki dan ditetapkan Allah. Dengan demikian Al-Qur’an juga sebagai Undang-undang, Hukum dan Tuntunan yang harus diterima dan dilaksanakan manusia. Namun dalam prakteknya bagaimana mereka mensikapi, memperlakukan ataupun dalam memahami AI-Qur’an maka itu terserah manusia, yakni bebas melakukan ta’wil maupun tafsir baik terhadap ayat yang muhkamat maupun yang mutasyabihat. (3)
- As-Sunnah adalah perilaku Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam dalam melaksanakan Al-Qur’an yang ternyata mengikuti milah (ajaran) dan tata cara pengabdian Nabi lbrahim Alaihissalam. Selain itu Nabi Muhammad juga diyakini sebagai kader Nabi Isa bin Maryam yang dididik dan dibina oleh kaum Hawariy yang nota bene pengikut setia Nabi Isa Alaihissalam atau hasil transformasi ajaran Nabi Isa Alaihissalam. (4)
(2). Majalah Al-Zaytun no.11 Th.2000 hlm. 31
(3). Mabadiuts Tsalatsah, karya Abdul Karim Hasan (Buku Pedoman NII)
(4). Wawancara dengan Imam Shalahuddin (Mantan NII KW IX), tgl 22 Desember 2000. Baca juga MBM Al-Zaytun 6-7 Th. 2000 hlm. 99
(5). Ditulis oleh Guru MAZ dalam MB Al-Zaytun, edisi III Maret Th.2000 hal. 10-11
(6). Ibid
(7). Pos Kota, edisi 23 Desember 2000 hal.8 dan sebagaimana yang dimuat dalam MB Al-Zaytun, edisi 12-2000
(8). MB Al-Zaytun, edisi 12-2000 hal.13
(9). Wawancara UA dengan Bpk. Andreas, 10 Desember 2000.
N.I.I = Negara Islam Indonesia (Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat)
(2). Disalin dari kitab yang sama pada hal. 316 poin 522. Bid’ahnya ajaran-ajaran bai’at (admin)
NII KW IX Berhaji ke Indramayu Tiap 1 Muharram
“Saya tidak mengenal materi rukun Islam sejak awal bergabung. Karena bagi mereka, Islam adalah yang masuk dan dibai’at NII KW 9. Selain itu, kafir,” ujar mantan anggota NII KW 9, Bahtiar, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (28/4/2011).
“Saat saya masih jadi anggota NII KW 9, ternyata ada program pembebasan tanah di Indramayu yang kemudian dibangun Al Zaytun itu. Nah, bagi NII KW 9, yang namanya naik haji itu adalah berkunjung ke Al Zaytun setiap 1 Muharam kalender Hijriyah,” terangnya.
“Di sana mereka bisa bertemu dengan anggota NII KW 9 lainnya, bisa berkenalan dengan yang lain untuk memupuk rasa kebersamaan. Kalau di waktu biasa, anggota NII hanya bertemu dengan pemimpin di atasnya, tidak dibolehkan bertemu dengan anggota lain di luar jalur komando,” jelas Bahtiar.
Mengenal Ciri-Ciri Aliran Sesat N.I.I
1. Dalam mendakwahi calonnya, mata sang calon ditutup rapat, dan baru akan dibuka ketika mereka sampai ke tempat tujuan.
2. Para calon yang akan mereka dakwahi rata-rata memiliki ilmu keagamaan yang relatif rendah, bahkan dapat dibilang tidak memiliki ilmu agama. Sehingga, para calon dengan mudah dijejali omongan-omongan yang menurut mereka adalah omongan tentang Dinul Islam. Padahal, kebanyakan akal merekalah yang berbicara, dan bukan Dinul Islam yang mereka ungkapkan.
3. Calon utama mereka adalah orang-orang yang memiliki harta yang berlebihan, atau yang orang tuanya berharta lebih, anak-anak orang kaya yang jauh dari keagamaan, sehingga yang terjadi adalah penyedotan uang para calon dengan dalih demi dakwah Islam. Tetapi semua itu, hanya sebagai alat (sarana) untuk menyedot uang.
4. Pola dakwah yang relatif singkat, hanya kurang lebih tiga kali pertemuan, setelah itu, sang calon dimasukkan ke dalam keanggotaan mereka. Sehingga, yang terkesan adalah pemaksaan ideologi, bukan lagi keikhlasan. Dan, rata-rata, para calon memiliki kadar keagamaan yang sangat rendah. Selama hari terakhir pendakwahan, sang calon dipaksa dengan dijejali ayat-ayat yang mereka terjemahkan seenaknya, hingga sang calon mengatakan siap dibai’at.
5. Ketika sang calon akan dibai’at, dia harus menyerahkan uang yang mereka namakan dengan uang penyucian jiwa. Besar uang yang harus diberikan adalah Rp 250.000 ke atas. Jika sang calon tidak mampu saat itu, maka infaq itu menjadi hutang sang calon yang wajib dibayar.
6. Tidak mewajibkan menutup aurat bagi anggota wanitanya dengan alasan kahfi.
7. Tidak mewajibkan shalat lima waktu bagi para anggotanya dengan alasan belum futuh (masih fatrah Makkah). Padahal, mereka mengaku telah berada dalam Madinah. Seandainya mereka tahu bahwa selama di Madinah-lah justru Rasulullah benar-benar menerapkan syari’at Islam.
8. Sholat lima waktu mereka ibaratkan dengan doa dan dakwah. Sehingga, jika mereka sedang berdakwah, maka saat itulah mereka anggap sedang mendirikan shalat.
9. Shalat Jum’at diibaratkan dengan rapat/syuro. Sehingga, pada saat mereka rapat, maka saat itu pula mereka anggap sedang mendirikan shalat Jum’at.
10. Untuk pemula, mereka diperbolehkan shalat yang dilaksanakan dalam satu waktu untuk lima waktu shalat.
11. Infaq yang dipaksakan per periode (per-bulan), sehingga menjadi hutang yang wajib dibayar bagi yang tidak mampu berinfaq.
12. Adanya qiradh (uang yang dikeluarkan untuk dijadikan modal usaha) yang diwajibkan walaupun anggota tak memiliki uang, bila perlu berhutang kepada kelompoknya. Pembagian bagi hasil dari qiradh yang mereka janjikan tak kunjung datang. Jika diminta tentang pembagian hasil bagi itu, mereka menjawabnya dengan ayat Al Qur’an sedemikian rupa sehingga upaya meminta bagi hasil itu menjadi hilang.
13. Zakat yang tidak sesuai dengan syari’at Islam. Takaran yang terlalu melebihi dari yang semestinya. Mereka menyejajarkan sang calon dengan sahabat Abu Bakar dengan menafikan syari’at yang sesungguhnya.
14. Tidak adanya mustahik di kalangan mereka, sehingga bagi mereka yang tak mampu makan sekalipun, wajib membayar zakat/infaq yang besarnya sebanding dengan dana untuk makan sebulan. Bahkan, mereka masih saja memaksa pengikutnya untuk mengeluarkan ‘infaq’. Padahal, pengikutnya itu dalam keadaan kelaparan.
15. Belum berlakunya syari’at Islam di kalangan mereka, sehingga perbuatan apapun tidak mendapatkan hukuman.
16. Mengkafirkan orang yang berada di luar kelompoknya, bahkan menganggap halal berzina dengan orang di luar kelompoknya.
17. Manghalalkan mencuri/mengambil barang milik orang lain.
18. Menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan, seperti menipu/berbohong, meskipun kepada orang tua sendiri.
Hakikat Kehidupan (Bagus!)
” HAKIKAT KEHIDUPAN “
وَآيَةٌ لَهُمُ الأرْضُ الْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَاهَا وَأَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ
() يَأْكُلُونَ
() وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّاتٍ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنَ الْعُيُونِ
( ) لِيَأْكُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ أَفَلا يَشْكُرُونَ
سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
( ) وَآيَةٌ لَهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُمْ مُظْلِمُونَ
( ) وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
( ) وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ
لا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ ()
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلا وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ
Meskipun begitu, selagi Engkau tidak murka kepadaku, aku tidakpeduli!! Akan tetapi pen gampunanMu lebih luas bagiku, aku berlindung dengan cahaya wajahMu -yang telah menerangi semua kegelapan, dengannya berjalan perkara dunia dan akhirat- dan turunnya murkaMu kepadaku atau jatuh kepadaku kebencianMu, hanya kepadaMu pengaduanku sampai Engkau ridho, dan tidak ada daya dan upaya kecuali denganMu “.
لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
2. Hendaklah ‘ubudiah tersebut sesuai dengan syariat.
dan Islam, itulah amanah yang harus dipikul oleh manusia dan itulah perjanjian yang telah disepakati.