Subhanallah...
Betapa manusia tak kuasa untuk menentukan keadaan pada akhir hayatnya.
Sudah menjadi rahasia Allah SWT jika ada seseorang yang sebelumnya benci dan menzalimi anak yatim, kemudian bertobat hingga berbuat sebaliknya, menyantuni anak yatim dengan sepenuh hati.
Hanya Allah sajalah yang memiliki hak untuk memberikan hidayah kepada setiap hamba.
Allah SWT berfirman,
إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Artnya:
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
(QS. Al Qashash: 56).
Islam memerintahkan umatnya untuk menyantuni anak yatim dan seseorang yang melakukannya akan mendapatkan pahala yang luar biasa, bahkan merupakan sarana atau tiket untuk memperoleh surga.
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya sehingga mencukupinya, maka ia pasti akan masuk surga."
(HR. Abu Ya'la dan Thabrani).
Dalam hadits lain.
Rasululah SAW bersabda,
"Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu diperlakukan dengan buruk."
HR. Ibnu Majah).