Tuesday, January 17, 2012

Kabar Sang Kopi


renungan

Menikmati Aroma Khas Kopi Hitam Di pinggir Kolam di dekat rumahku, Aku menulis sambil mendengar lantunan si kecil bersama kumpulannya, Sejuta kata yang terangkai indah tertelan dalam keseharian mereka... seribu hari lebih terjejaki ada bnyak senyum tercipta diantara riangnya pagi mereka... 

uukkh! nyaman sekali melihat dan mendengarnya...

        Namun Di luar sana jauh dari kampungku.....
Aroma Kopi Bajingan Tercium Bak mayat dalam kuburan, Mereka mayat berserakan pagi hari menuju pulang! mereka hidup sudah menjadi mayat, mayat itu berjalan.
“Aku berdiri di tepi jalan raya kota besar  yang lalu-lintasnya padat, dan aku melihat mayat-mayat…. Aku berdiri di pesisir ketika ombak berpacu dengan cepat, dan aku melihat mayat-mayat. Setiap sepuluh meter ke kiri, setiap sepuluh meter ke kanan, setiap sepuluh meter ke belakang, di pusat belanja, di jalan raya, di rumah sakit. Aku bertemu mayat-mayat, mayat-mayat itu belum masuk ke liang lahat. Mayat-mayat itu berdiri bergoyang-goyang dari sat ke saat. Kebanyakan muda-mudi, belasan tahun dan dua puluh tahunan itu mayat. Mayat-mayat anak bangsa yang dicengkeram madat, mayat-mayat yang berdiri bergoyang dari saat ke saat, mereka masih hidup tapi sudah mati…. Heroin, kokain, sabu, ekstasi, marijuana cair, dan serbuk yang disebarkan oleh bandar-bandar amat keparat, yang dimodali oleh cukong-cukong laknat, yang dibekingi orang-orang bersenjata dan berpangkat…. Ada yang sakau, ada yang di tepi tebing sekarat…. Lihat tubuh yang kurus, tulang berliput jangat, lihat mereka yang sakau, menggelepar dan menggeliat, seperti adiksi alkohol, adiksi rokok, ketagihan ini luar biasa berat…. Dari jurang kehancuran, anak-anak bangsa ini mari kita angkat. Sungguh ini tugas luar biasa berat (Jakarta, 7 Juni 2003) - taufik ismail”.
di antara mereka menderita kanker cinta...
mereka jutaan anak remaja mempersiapkan paket konser neraka
Entah apa yang mereka pikirkan....

        Sungguh Bajingan

Mereka disana Di kota kecil yang tak sebanding dngan luas neraka
Mereka berbangga dengan arti hidup yang mereka punya dan mereka miliki
Mereka lupa akan hakikat hidup sebenarnya.....

Mungkin!
(Kurangnya perhatian serta kasih sayang orang tua menjadi problema).

        Berbeda dengan disini di sebuah Surau kecil berbentuk panggung dengan alas papan, tetapi yang membuat berbeda adalah suasananya. Lantunan ayat, sholawat dan sebagainya membuatku tenang riang dan gembira . . .
Hasan al-Banna mengungkapkan: “sesungguhnya keberhasilan sebuah konsep dan ide melalui iman yang kuat, dan ikhlas menjadi dasar dalam bergerak, semangat yang menggelora, persiapan matang dan pengorbanan dalam mewujudkannya. Ini semua tegak di atas empat pilar yaitu: Iman, Ikhlas, semangat yang menggelora, dan kerja. Dan ini hanya bisa dilakukan oleh kalian wahai pemuda.” Semoga pemuda-pemuda yang lahir melalui madrasah tarbiyah dan iman yang tegak diatas konsep dan pilar yang kokoh akan menjadi pionir perubahan. Dan saat itu dunia akan menyaksikan perubahan baru bagi umat dan bangsa ini yang dipelopori oleh pemuda-pemuda yang bersih dan bermoral.

Jadikanlah kami dan keturunan kami
Menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa,
keluarga dan agama

Ya Allah ya Tuhan kami
Janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zhalim, dan selamatkanlah kami dengan curahan rahmatMu dari tipu daya orang- orang yang kafir. (Qs. Yunus: 85-86).

Yaa Allah Ya Robbi
Kami disini bersujud memohon Kepada-Mu
Kabulkanlah doa kami yang hina dihadapan-Mu
Yang berharap setitik kasih-Mu
Yang hanya bisa berharap dan meminta keridhoan-Mu
Amiin Amiin Amiin Ya Rabbal 'Aalamiin.


# Suatu Hari Di Sebuah Pondok