Al Qur'an telah menyinggung permulaan alam semesta dan mendeskripsikannya dengan ilustrasi yang membuat orang yang tidak beriman akan tercengang seakan tak percaya.
Allah SWT berfirman,
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ
Artinya:
"Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?"
(QS. Al-Anbiyaa: 30).
Ayat di atas menyatakan bahwa langit dan bumi dahulunya adalah satu atau menyatu, kemudian terpisah seperti sekarang ini. Fakta ini juga diisyaratkan oelh para ulama.
Misalnya saja Ibnu Abbas mengatakan,
"Pada mulanya langit dan bumi lengket satu sama lain, kemudian Allah SWT mengangkat langit dan meletakkan bumi."
Dalam dunia sains odern, topik ini tengah menjadi perbincangan yang hebat. Banyak dari ayat Al Qur'an di atas menjadi munculnya fakta-fakta ilmiah.
Salah satu penggagas teori ilmiah ini adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Jerman bernama IMMANUEL pada tahun 1755 M.
TEORI ILMIAH IMMANUEL tentang Kemunculan Alam Semesta.
1. Mula-mula muncul gumpalan awan sangat tebal dan dingin, terdiri dari gas dan debu yang [ertikel-partikelnya bergerak acak.
2. Akibat perbedaan tekanan di sekitar awan.
Partikel-partikel debu pun bergerak pelan di dalam awan dan mulai berputar ke satu arah mengelilingi dirinya.
3. Akibat perbedaan kecepatan partikel.
Terbentuklah pusaran-pusaran kecil yang saling menekan kemudian setiap pusaran beretraksi membentuk inti planet yang selanjutnya akan berdiri sendiri sebagai planet.
4. Bagian terbesar gumpalan awan akan tertarik ke arah pusatnya dan membentuk embrio pertama matahari.
5. Seiring berjalannya waktu.
Inti-inti planet bergerak rutin pada garis internalnya sehingga menyebabkan penebalan sebagian partikel ke pusat-pusat planet, disertai dengan tekanan yang besar.
6. Akibat Tekanan yang Besar.
Suhu panas inti matahari pun melonjak hingga 1 juta derajat celcius lebih.
Karena disebabkan di sana terjadi reaksi-reaksi nuklir yang menambah energi panas, sehingga membuat warna permukaan matahari menjadi kuning menyala dan radiasi matahari pun mulai membersihkan udara yang ada di sekitar panet-planet.
Tata Surya pun mulai stabil sebagaimana bentuknya sekarang ini.
Maha Suci Allah SWT dengan segala Firman-Nya.
Allah SWT berfirman,
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلأرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
Artinya:
"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
(QS. Fushshilat: 11).