Banyak Perdagangan
Oleh
Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil
MUKADIMAH
Artikel ini diambil dari sebagian kecil Tanda-Tanda Kiamat Shugro, yang dimaksud dengan tanda-tanda kiamat shugro (kecil) ialah tanda-tandanya yang kecil, bukan kiamatnya. Tanda-tanda ini terjadi mendahului hari kiamat dalam masa yang cukup panjang dan merupakan berbagai kejadian yang biasa terjadi. Seperti, terangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, merajalelanya minuman keras, perzinaan, riba dan sejenisnya.
Dan yang penting lagi, bahwa pembahasan ini merupakan dakwah kepada iman kepada Allah Ta'ala dan Hari Akhir, dan membenarkan apa yang disampaiakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, disamping itu juga merupakan seruan untuk bersiap-siap mencari bekal setelah mati nanti karena kiamat itu telah dekat dan telah banyak tanda-tandanya yang nampak.
________________________________
Diantara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat lainnya ialah banyaknya perdagangan yang dilakukan manusia, sehingga kaum wanitapun ikut berdagang bersama laki-laki.
Imam Ahmad dan Hakim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda.
“Artinya : Menjelang datangnya hari kiamat para pembesar sama menyerah dan perdagangan merebak ke mana-mana sehingga kaum wanita pun ikut serta berdagang dengan suaminya” [Musnad Ahmad 5 : 333 dengan syarah Ahmad Syakir, katanya , “Isnadnya shahih”, dan Mustadrak Al-Hakim 4 : 445-446]
An-Nasa’i meriwayatkan dari Amr bin Taghlab, katanya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah melimpahnya harta dan meluasnya perdagangan” [Sunnah Nasa’i 7 : 2444 dengan syarah Sayuti. Hadits ini diriwayatkan dari Al-Hasan dari Amr bin Taghlab, dan Al-Hasan ini adalah seorang mudallis (suka menyamarkan perawi/hadits), sedang hadits ini diriwayatkan secara mu’an’an ; tetapi di dalam riwayat Ahmad dia menyatakan secara tegas bahwa Amr bin Taghlab menyampaikan kepadanya. Periksa : Musnad Ahmad 5 : 69 dengan catatan pinggir Muntakhab Kanzul Ummal, dan lihat pula Silsilah Ahaditsi Shahihah oleh Al-Albani 2 : 252-252]
Apa yang disinyalir Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, kini telah menjadi kenyataan. Perdagangan telah meluas dan menyebar ke mana-mana, kaum wanita pun ikut serta berkecimpung dalam dunia perdagangan, manusia sibuk mengumpullkan harta dan berlomba menumpuk kekayaan. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan bahwa beliau tidak takut ummat beliau ditimpa kemiskinan, tetapi beliau merasa takut kalau ummat beliau dimudahkan (dihamparkan kepada mereka) kekayaan dunia, lantas mereka berebutan memperolehnya. Dalam sebua hadits beliau bersabda.
“Artinya : Demi Allah, bukan kefakiran (kemiskinan) yang aku khawatirkan atas kamu tetapi yang kukhawatirkan atas kamu ialah apabila dunia ini dibentangkan (dilapangkan) untuk kamu sebagaimana dilapangkan untuk orang-orang sebelum kamu, lantas kamu berlomba-lomba memperebutkannya, lantas kamu binasa karenanya sebagaimana mereka binasa karenanya” [Shahih Bukhari, kitab Al-Jizyah wal Muwada’ah, bab Al-Jizyah wal Muuwada’ah ma’a Ahlidz-Dzimmah wal harbi 6 : 257-258. Shahih Muslim, kitab Az-Zuhdi 18 : 95]
Dan dalam riwayat Muslim dengan lafal :
“Artinya : …. Dan menjadikan kamu lalai sebagaimana menjadikan mereka lalai” [Shahih Muslim 18 : 896]
Dan dalam hadits lain beliau bersabda.
“Artinya : Apabila negeri Parsi dan Rum telah dibukakan untuk kamu (dapat kamu kalahkan), akan menjadi kaum apakah kamu ? : Abdur Rahman bin Auf menjawab, “Kami akan berkata (berbuat) sebagaimana yang diperintahkan Allah kepada kami, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpali, “Atau yang lain lagi yang kamu lakukan, yaitu kamu saling berlomba (berebut), kemudian saling iri dan dengki, kemudian saling membelakangi, kemudian saling membenci, dan sebagainya” [Shahih Muslim, kitab Az-Zuhdi 18 : 96]
Munafasah atau berlomba-lomba untuk memperoleh kekayaan dan kedudukan duniawi menyebabkan lemahnya kehidupan beragama dan rusaknya umat secara silang sengketanya kalimat mereka sebagaimana telah terjadi tempo dulu dan masa kini.
[Disalin dari buku Asyratus Sa'ah. Fasal Tanda-Tanda Kiamat Kecil oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA, edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, terbitan Pustaka Mantiq, penerjemah Drs As'ad Yasin dan Drs Zaini Munir Fadholi]
Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil
MUKADIMAH
Artikel ini diambil dari sebagian kecil Tanda-Tanda Kiamat Shugro, yang dimaksud dengan tanda-tanda kiamat shugro (kecil) ialah tanda-tandanya yang kecil, bukan kiamatnya. Tanda-tanda ini terjadi mendahului hari kiamat dalam masa yang cukup panjang dan merupakan berbagai kejadian yang biasa terjadi. Seperti, terangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, merajalelanya minuman keras, perzinaan, riba dan sejenisnya.
Dan yang penting lagi, bahwa pembahasan ini merupakan dakwah kepada iman kepada Allah Ta'ala dan Hari Akhir, dan membenarkan apa yang disampaiakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, disamping itu juga merupakan seruan untuk bersiap-siap mencari bekal setelah mati nanti karena kiamat itu telah dekat dan telah banyak tanda-tandanya yang nampak.
________________________________
Diantara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat lainnya ialah banyaknya perdagangan yang dilakukan manusia, sehingga kaum wanitapun ikut berdagang bersama laki-laki.
Imam Ahmad dan Hakim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda.
“Artinya : Menjelang datangnya hari kiamat para pembesar sama menyerah dan perdagangan merebak ke mana-mana sehingga kaum wanita pun ikut serta berdagang dengan suaminya” [Musnad Ahmad 5 : 333 dengan syarah Ahmad Syakir, katanya , “Isnadnya shahih”, dan Mustadrak Al-Hakim 4 : 445-446]
An-Nasa’i meriwayatkan dari Amr bin Taghlab, katanya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah melimpahnya harta dan meluasnya perdagangan” [Sunnah Nasa’i 7 : 2444 dengan syarah Sayuti. Hadits ini diriwayatkan dari Al-Hasan dari Amr bin Taghlab, dan Al-Hasan ini adalah seorang mudallis (suka menyamarkan perawi/hadits), sedang hadits ini diriwayatkan secara mu’an’an ; tetapi di dalam riwayat Ahmad dia menyatakan secara tegas bahwa Amr bin Taghlab menyampaikan kepadanya. Periksa : Musnad Ahmad 5 : 69 dengan catatan pinggir Muntakhab Kanzul Ummal, dan lihat pula Silsilah Ahaditsi Shahihah oleh Al-Albani 2 : 252-252]
Apa yang disinyalir Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, kini telah menjadi kenyataan. Perdagangan telah meluas dan menyebar ke mana-mana, kaum wanita pun ikut serta berkecimpung dalam dunia perdagangan, manusia sibuk mengumpullkan harta dan berlomba menumpuk kekayaan. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan bahwa beliau tidak takut ummat beliau ditimpa kemiskinan, tetapi beliau merasa takut kalau ummat beliau dimudahkan (dihamparkan kepada mereka) kekayaan dunia, lantas mereka berebutan memperolehnya. Dalam sebua hadits beliau bersabda.
“Artinya : Demi Allah, bukan kefakiran (kemiskinan) yang aku khawatirkan atas kamu tetapi yang kukhawatirkan atas kamu ialah apabila dunia ini dibentangkan (dilapangkan) untuk kamu sebagaimana dilapangkan untuk orang-orang sebelum kamu, lantas kamu berlomba-lomba memperebutkannya, lantas kamu binasa karenanya sebagaimana mereka binasa karenanya” [Shahih Bukhari, kitab Al-Jizyah wal Muwada’ah, bab Al-Jizyah wal Muuwada’ah ma’a Ahlidz-Dzimmah wal harbi 6 : 257-258. Shahih Muslim, kitab Az-Zuhdi 18 : 95]
Dan dalam riwayat Muslim dengan lafal :
“Artinya : …. Dan menjadikan kamu lalai sebagaimana menjadikan mereka lalai” [Shahih Muslim 18 : 896]
Dan dalam hadits lain beliau bersabda.
“Artinya : Apabila negeri Parsi dan Rum telah dibukakan untuk kamu (dapat kamu kalahkan), akan menjadi kaum apakah kamu ? : Abdur Rahman bin Auf menjawab, “Kami akan berkata (berbuat) sebagaimana yang diperintahkan Allah kepada kami, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpali, “Atau yang lain lagi yang kamu lakukan, yaitu kamu saling berlomba (berebut), kemudian saling iri dan dengki, kemudian saling membelakangi, kemudian saling membenci, dan sebagainya” [Shahih Muslim, kitab Az-Zuhdi 18 : 96]
Munafasah atau berlomba-lomba untuk memperoleh kekayaan dan kedudukan duniawi menyebabkan lemahnya kehidupan beragama dan rusaknya umat secara silang sengketanya kalimat mereka sebagaimana telah terjadi tempo dulu dan masa kini.
[Disalin dari buku Asyratus Sa'ah. Fasal Tanda-Tanda Kiamat Kecil oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA, edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, terbitan Pustaka Mantiq, penerjemah Drs As'ad Yasin dan Drs Zaini Munir Fadholi]
almanhaj.or.id