Lenyapnya Orang-Orang Shalih Dan Menuntut Ilmu Dari Orang-Orang Kecil
LENYAPNYA ORANG-ORANG SHALIH
Oleh
Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA
MUKADIMAH
Artikel ini diambil dari sebagian kecil Tanda-Tanda Kiamat Shugro, yang dimaksud dengan tanda-tanda kiamat shugro (kecil) ialah tanda-tandanya yang kecil, bukan kiamatnya. Tanda-tanda ini terjadi mendahului hari kiamat dalam masa yang cukup panjang dan merupakan berbagai kejadian yang biasa terjadi. Seperti, terangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, merajalelanya minuman keras, perzinaan, riba dan sejenisnya.
Dan yang penting lagi, bahwa pembahasan ini merupakan dakwah kepada iman kepada Allah Ta'ala dan Hari Akhir, dan membenarkan apa yang disampaiakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, disamping itu juga merupakan seruan untuk bersiap-siap mencari bekal setelah mati nanti karena kiamat itu telah dekat dan telah banyak tanda-tandanya yang nampak.
________________________________
Dan diantara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah lenyapnya atau habisnya orang-orang shalih dan sedikitnya orang-orang yang baik. Demikian pula sebaliknya, semakin banyak orang yang jahat, sehingga akhirnya tidak ada lagi yang tinggal melainkan orang-orang yang jahat (buruk). Dan pada saat keadaan manusia seperti inilah kiamat itu datang. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘anhu ia berkata. Rasulullah Shallallahu ‘alaiahi wa sallam bersabda.
“Artinya : Tidak akan datang hari kiamat sehingga Allah mengambil orang-orang yang baik dan ahli agama di muka bumi, maka tidak ada yang tinggal padanya kecuali orang-orang hina dan buruk yang tidak mengetahui yang ma’ruf dan tidak mengingkari kemungkaran”[Musnad Ahmad 11 : 181-182 dengan syarah Ahmad Syakir, beliau berkata : , “Isnadnya Shahih”. Dan Mustadrak Al-Hakim 4 : 435. Al-Hakim berkata, “Ini adalah hadits Shahih menurut syarat syaikhani, jika Al-Hasan mendengarnya dari Abdullah bin Amir, “Perkataan Al-Hakim ini juga disetujui oleh Adz-Dzahabi]
Maksudnya, Allah mewafatkan orang-orang yang ahli kebaikan dan agama hingga tinggal orang-orang tolol, hina , dan tidak memiliki kebaikan sama sekali. Hal ini terjadi ketika ilmu tentang Ad-Din (agama) sudah diambil oleh Allah dan menusia telah menjadikan pemimpin-pemimpin yang jahil yang berfatwa tanpa berdasarkan ilmu.
Dan diriwayatkan dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda.
“Artinya : Akan datang suatu masa pada manusia yang pada waktu itu mereka disaring hingga tinggal ampasnya. Janji-janji dan amanat mereka bercampur baur, dan mereka berpecah belah seperti ini, lalu beliau merengganngkan antara jari-jari beliau” [Musnad Ahmad 12 : 12 dengan syarah Ahmad Syakir. Beliau berkata, “Isnadnya Shahih”. Dan Mustadrak Al-Hakim 4 : 435, beliau berkata, “Ini adalah hadits shahih yang shahih isnadnya, hanya saja Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya”. Perkataan Al-Hakim ini disetujui oleh Adz-Dzahabi]
Lenyapnya orang-orang shalih itu ialah ketika telah banyak kemaksiatan dan amar ma’ruf nahi mungkar telah ditinggalkan. Karena orang-orang shalih itu apabila meihat kemungkaran dan mereka tidak berusaha mengubah dan memberantasnya, serta kerusakan telah demikian banyak, maka mereka akan ditimpa adzab bersama orang lain. Apabila adzab ini turun, sebagaimana disebutkan dalam hadits ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya : “Apakah kami akan binasa padahal di tengah-tengah kami masih ada orang-orang shalih?”. Beliau menjawab ; “Ya, apabila kejelekan telah demikian banyak” [Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan, Bab Qaula Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Wailun Lil Arabi min Syarria Qad Iqtaraba 13 : 11]
MENUNTUT ILMU KEPADA ORANG-ORANG KECIL
Imam Abdullah bin Al-Mubarak meriwayatkan dengan sanadnya dari Abi Umayyah Al-Jamhi Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat itu ada tiga, salah satunya ialah akan dituntutnya ilmu dari Al-Ashaghir (orang-orang kecil)” [Kitab Az-Zuhud karya Ibnul Mubarak, halaman 20-21, hadits no. 61 dengan tahqiq Habibur Rahman Al-A’zhami, Darul Kutub Al-Ilmiyyah, Al-Albani berkata, “Shahih”. Periksa : Shahih Al-Jami’ush-Shaghir 2 : 243, hadits no. 2203. Dan Al-Hafizd Ibnu Hajar menjadikannya syahid dalam Fathul Bari 1 : 143]
Imam Abdullah bin Al-Mubarak ditanya tentang Al-Ashagir (orang-orang kecil) itu, lalu beliau menjawab, “Yaitu orang-orang yang berkata menurut pendapatnya sendiri saja (tanpa mengacu pada Kitabullah dan Sunnah Rasul), adapun anak muda yang orang-orang tua meriwayatkan darinya bukanlah yang dimaksud dengan shagir (kecil)”. Dan beliau berkata juga, “Ilmu datang kepada mereka dari orang-orang kecil (rendah) mereka, yakni ahli bid’ah” [Hasyiyah Kitab Az-Zuhud, hal.31, dengan tahqiq dan ta’liq Habibur Rahman Al-A’zhami]
Dan diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Manusia itu senantiasa berada dalam kebaikan selama ilmu (agama) yang datang kepada mereka itu dari sahabat-sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dari senior-senior mereka. Apabila ilmu (tentang Ad-Din) itu datang kepada mereka dari orang-orang kecil mereka dan hawa nafsu mereka bersilang sengketa, maka rusaklah mereka” [Kitab Az-Zuhud oleh Ibnul Mubarak, Imam At-Tuwajiri berkata : “Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Kabir dan Al-Ausath, dan diriwayatkan oleh Abdur Razzaq dalam Mushannaf-nya dan isnadnya adalah shahih menurut syarat Muslim, Vide : Ithaful Jama’ah 1 : 424 dan Al-Mushannaf 11 : 246, hadits no. 20446 dengan tahqiq Habibur Rahman Al-A’zhami]
[Disalin dari buku Asyratus Sa'ah. Fasal Tanda-Tanda Kiamat Kecil oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA, edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, terbitan Pustaka Mantiq, penerjemah Drs As'ad Yasin dan Drs Zaini Munir Fadholi]
Oleh
Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA
MUKADIMAH
Artikel ini diambil dari sebagian kecil Tanda-Tanda Kiamat Shugro, yang dimaksud dengan tanda-tanda kiamat shugro (kecil) ialah tanda-tandanya yang kecil, bukan kiamatnya. Tanda-tanda ini terjadi mendahului hari kiamat dalam masa yang cukup panjang dan merupakan berbagai kejadian yang biasa terjadi. Seperti, terangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, merajalelanya minuman keras, perzinaan, riba dan sejenisnya.
Dan yang penting lagi, bahwa pembahasan ini merupakan dakwah kepada iman kepada Allah Ta'ala dan Hari Akhir, dan membenarkan apa yang disampaiakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, disamping itu juga merupakan seruan untuk bersiap-siap mencari bekal setelah mati nanti karena kiamat itu telah dekat dan telah banyak tanda-tandanya yang nampak.
________________________________
Dan diantara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah lenyapnya atau habisnya orang-orang shalih dan sedikitnya orang-orang yang baik. Demikian pula sebaliknya, semakin banyak orang yang jahat, sehingga akhirnya tidak ada lagi yang tinggal melainkan orang-orang yang jahat (buruk). Dan pada saat keadaan manusia seperti inilah kiamat itu datang. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘anhu ia berkata. Rasulullah Shallallahu ‘alaiahi wa sallam bersabda.
“Artinya : Tidak akan datang hari kiamat sehingga Allah mengambil orang-orang yang baik dan ahli agama di muka bumi, maka tidak ada yang tinggal padanya kecuali orang-orang hina dan buruk yang tidak mengetahui yang ma’ruf dan tidak mengingkari kemungkaran”[Musnad Ahmad 11 : 181-182 dengan syarah Ahmad Syakir, beliau berkata : , “Isnadnya Shahih”. Dan Mustadrak Al-Hakim 4 : 435. Al-Hakim berkata, “Ini adalah hadits Shahih menurut syarat syaikhani, jika Al-Hasan mendengarnya dari Abdullah bin Amir, “Perkataan Al-Hakim ini juga disetujui oleh Adz-Dzahabi]
Maksudnya, Allah mewafatkan orang-orang yang ahli kebaikan dan agama hingga tinggal orang-orang tolol, hina , dan tidak memiliki kebaikan sama sekali. Hal ini terjadi ketika ilmu tentang Ad-Din (agama) sudah diambil oleh Allah dan menusia telah menjadikan pemimpin-pemimpin yang jahil yang berfatwa tanpa berdasarkan ilmu.
Dan diriwayatkan dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda.
“Artinya : Akan datang suatu masa pada manusia yang pada waktu itu mereka disaring hingga tinggal ampasnya. Janji-janji dan amanat mereka bercampur baur, dan mereka berpecah belah seperti ini, lalu beliau merengganngkan antara jari-jari beliau” [Musnad Ahmad 12 : 12 dengan syarah Ahmad Syakir. Beliau berkata, “Isnadnya Shahih”. Dan Mustadrak Al-Hakim 4 : 435, beliau berkata, “Ini adalah hadits shahih yang shahih isnadnya, hanya saja Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya”. Perkataan Al-Hakim ini disetujui oleh Adz-Dzahabi]
Lenyapnya orang-orang shalih itu ialah ketika telah banyak kemaksiatan dan amar ma’ruf nahi mungkar telah ditinggalkan. Karena orang-orang shalih itu apabila meihat kemungkaran dan mereka tidak berusaha mengubah dan memberantasnya, serta kerusakan telah demikian banyak, maka mereka akan ditimpa adzab bersama orang lain. Apabila adzab ini turun, sebagaimana disebutkan dalam hadits ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya : “Apakah kami akan binasa padahal di tengah-tengah kami masih ada orang-orang shalih?”. Beliau menjawab ; “Ya, apabila kejelekan telah demikian banyak” [Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan, Bab Qaula Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Wailun Lil Arabi min Syarria Qad Iqtaraba 13 : 11]
MENUNTUT ILMU KEPADA ORANG-ORANG KECIL
Imam Abdullah bin Al-Mubarak meriwayatkan dengan sanadnya dari Abi Umayyah Al-Jamhi Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat itu ada tiga, salah satunya ialah akan dituntutnya ilmu dari Al-Ashaghir (orang-orang kecil)” [Kitab Az-Zuhud karya Ibnul Mubarak, halaman 20-21, hadits no. 61 dengan tahqiq Habibur Rahman Al-A’zhami, Darul Kutub Al-Ilmiyyah, Al-Albani berkata, “Shahih”. Periksa : Shahih Al-Jami’ush-Shaghir 2 : 243, hadits no. 2203. Dan Al-Hafizd Ibnu Hajar menjadikannya syahid dalam Fathul Bari 1 : 143]
Imam Abdullah bin Al-Mubarak ditanya tentang Al-Ashagir (orang-orang kecil) itu, lalu beliau menjawab, “Yaitu orang-orang yang berkata menurut pendapatnya sendiri saja (tanpa mengacu pada Kitabullah dan Sunnah Rasul), adapun anak muda yang orang-orang tua meriwayatkan darinya bukanlah yang dimaksud dengan shagir (kecil)”. Dan beliau berkata juga, “Ilmu datang kepada mereka dari orang-orang kecil (rendah) mereka, yakni ahli bid’ah” [Hasyiyah Kitab Az-Zuhud, hal.31, dengan tahqiq dan ta’liq Habibur Rahman Al-A’zhami]
Dan diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Manusia itu senantiasa berada dalam kebaikan selama ilmu (agama) yang datang kepada mereka itu dari sahabat-sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dari senior-senior mereka. Apabila ilmu (tentang Ad-Din) itu datang kepada mereka dari orang-orang kecil mereka dan hawa nafsu mereka bersilang sengketa, maka rusaklah mereka” [Kitab Az-Zuhud oleh Ibnul Mubarak, Imam At-Tuwajiri berkata : “Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Kabir dan Al-Ausath, dan diriwayatkan oleh Abdur Razzaq dalam Mushannaf-nya dan isnadnya adalah shahih menurut syarat Muslim, Vide : Ithaful Jama’ah 1 : 424 dan Al-Mushannaf 11 : 246, hadits no. 20446 dengan tahqiq Habibur Rahman Al-A’zhami]
[Disalin dari buku Asyratus Sa'ah. Fasal Tanda-Tanda Kiamat Kecil oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA, edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, terbitan Pustaka Mantiq, penerjemah Drs As'ad Yasin dan Drs Zaini Munir Fadholi]
almanhaj.or.id