maaf izinkan saya ikut belajar utk memahami………………..
ada beberapa pertanyaan yg ingin saya ajukan ,a l :
1.dimanakah letak makam Nabi Muhammad SAW ?
2.mengapa anda yakin sekali bahwa mereka yg kemakam bertujuan menyembahnya ?
3.bagaimana & bolehkan seandainya makam orang tua anda digusur tanpa kehormatan ?
4.Anda sholat menhadap kiblat..( KA’BAH ),apakah tu berarti anda menyembah ka’bah ?
Sekedar manambahi, bukan dalil yang salah mungkin pemahman kita yg kurang sempurna,……maaf, saya termasuk orang bodoh…tapi setiap ziaroh kemakam,baik itu makam kerabat atopun makam karomah……..Alhamdulillah tak pernah terbersit niat untuk menyembahnya….na’udubillaahi mindzalik…
Tolong jawab pertanyaan -2 saya diatas ,agar saya semakin bisa menyadari kebodohan saya. terimakasih
wassalamu’alaikum…………….
Komentar anda:
Assalamu’alaikum……….maaf izinkan saya ikut belajar utk memahami………………..
ada beberapa pertanyaan yg ingin saya ajukan :
Jawaban Kami:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhSilahkan tafadhol, semoga bisa diambil manfaatnya. (maaf baru sempat balas komentar saudara)
Komentar anda:
1.dimanakah letak makam Nabi Muhammad SAW ?Jawaban Kami:
Sebelum menjawab pertanyaan saudara, ada yang ingin ana katakan tentang penulisan shalawat untuk tidak diringkas menjadi SAW, tulislah dengan lengkap (shalallahu ‘alaihi wasallam).
Adapun jawaban pertanyaan anda
Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam wafat dirumah ‘Aisyah dan dikubur dirumahnya, rumah ‘Aisyah berada disebelah masjid. Ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam masih hidup ketika mau sholat berjama’ah beliau biasa keluar dari rumah ‘Aisyah lalu berjalan kemasjid, hal ini perkara yang ma’ruf diketahui. Jadi kalau ada orang yang berdalil atau beragumen ingin mengkeramatkan kuburan atau menjadikan atau mendirikan masjid diatas kuburan,dengan mengatakan atau beragumen bahwa kuburan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam berada dimasjid maka mereka ‘salah alamat’, berargumen dengan argumen yang sangat lemah dari beberapa sisi, diantaranya : (dibawah ini jawaban syaikh Muhammad Bin Shalih Al Ustaimin Rahimahulllah ketika ditanya tentang kuburan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam berada dimasjid)
Pertama : Masjid nabawi tidak dibangun diatas kubur, bahkan masjid tersebut dibangun semasa hidup Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam
Kedua : Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam tidak dikubur didalam masjid, sehingga tidak dapat dikatakan bahwa didalam masjid ini ada orang shalih yang dikuburkan, bahkan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam dahulu dikuburkan didalam rumahnya sendiri (rumah ‘aisyah -ed)
Ketiga : sesungguhnya dimasukkannya rumah-rumah Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam kedalam areal masjid, termasuk kedalamnya rumah aisyah tidak berdasarkan persetujuan semua sahabat. Hal ini terjadi sesudah sebagian besar mereka telah tiada, yaitu kurang lebih pada tahun 94 H, dan tidak termasuk hal yang dibenarkan oleh para sahabat, bahkan sebagian mereka menentangnya. Diantara orang-orang yang menentangnya adalah Sa’id Bin Musayyab dari kalangan tabi’in
Keempat : kuburan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam tidak berada diareal masjid kemudian dimasukkan kedalamnya. Kuburan tersebut semula berada diruang terpisah dari masjid dan masjid nabawi tidak dibangun diatas ruang tersebut. Tempat ini tetap terpelihara dengan dibatasi tiga dinding. Dinding2nya membentuk ruang segitiga dan tidak mengarah kiblat. Dinding bagian utara dibuat sedemikian rupa sehingga orang yang shalat diutaranya tidak menhadap kearah kubur. Dengan demikian batallah alasan penyembah kubur yang didasarkan pada alasan yang syubhat ini “ (selesai perkataan syaikh Ibnu utsaimin)
Komentar anda
2.mengapa anda yakin sekali bahwa mereka yg kemakam bertujuan menyembahnya ?Jawaban Kami:
Seseorang datang kekuburan itu bermacam-macam latarbelakangnya maka kita hukumi sesuai dengan latarbelakangnya dia datang kekuburan.1. Kalau dia datang kekuburan dengan niat ingin agar ingat kematian atau akhirat lalu ia berziarah kubur dengan tidak melakukan kesyrikan, kebid’ahan dan maksiat, lalu juga tidak melakukan safar dan tidak mengkhusukan kuburan tertentu maka ia berziarah sesuai dengan sunnah dan mendapat pahala
2. kalau seseorang berziarah kekuburan lalu meminta kepada orang mati yang dikubur, atau menyembelih untuknya maka yang seperti ini berarti dia telah menyembah kuburan itu
3. Kalau dia berziarah kekuburan lalu beribadah kepada Allah disisi kuburan tersebuat maka dia terjatuh kepada larangan Allah.
Ini diantara perinciaannya.
Saya sangat tidak ragu untuk mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan yaitu beribadah kepada Allah disisi kuburan mbah priuk akan mengantarkan mereka menyembah kuburan itu dengan beberapa alasan:
1. Adanya dalil yang menyatakan hal itu (diantaranya)
Diriwayat dalam shahih al-Bukhari, tafsiran ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhuma mengenai firman Allah Ta’ala:
“Dan mereka (kaum nabi Nuh) berkata: “ Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan ( penyembahan) terhadap sesembahan -sesembahan kamu, dan ( terutama) janganlah sekali- kali meningalkan (penyembahan) wadd, suwa, yaghuts, ya’uq maupun Nasr ”. Ia mengatakan ,” ini adalah nama- nama orang sholeh dari kaum Nabi Nuh. Tatkala mereka meninggal, syaithan membisikan kepada kaum mereka : “ Dirikanlah patung – patung pada tempat yang pernah diadakan pertemuan disana oleh mereka, dan namailah patung- patung itu dengan nama- nama mereka ketika itu belum disembah, hingga setelah orang – orang yang mendirikan patung itu meninggal dan ilmu agama dilupakan orang, barulah patung- patung tadi disembah ”.
Dan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha bahwa Ummu salamah Radhiyallahu ‘anha menceritakan kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam tentang gereja dengan patung – patung yang ada di dalamnya yang dilihatnya di negeri Habasyah (Ethiopia). Maka bersabdalah beliau:
“Mereka itu, apabila ada orang – orang shalih atau seorang hamba yang shalih meninggal dunia mereka bangun diatas kuburannya sebuah tempat ibadah dan membuat didalam tempat itu patung – patung. Mereka itulah sejelek- jeleknya makhluk dihadapan Allah .” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan bukti bahwasannya sikap berlebihan terhadap orang shalih akan menjadi sebab disembahnya kuburan itu selain Allah, sebagaimana kekhawatiran Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam sehingga beliau berdoa agar kuburannya jangan sampai dijadikan berhala yang disembah selain Allah “ Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah, Allah melaknat sebuah kaum yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka menjadi masjid “ (HR Imam Ahmad dishahihkan oleh Syaikh Muqbil dari Abu Hurairah Radiyallahu ‘anhu)
2. Hal ini yaitu penyembahan kuburan pernah terjadi di ummat-ummat terdahulu
Diriwayat dalam shahih al-Bukhari, tafsiran ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhuma mengenai firman Allah Ta’ala:
“Dan mereka (kaum nabi Nuh) berkata: “ Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan ( penyembahan) terhadap sesembahan -sesembahan kamu, dan ( terutama) janganlah sekali- kali meningalkan (penyembahan) wadd, suwa, yaghuts, ya’uq maupun Nasr ”. Ia mengatakan ,” ini adalah nama- nama orang sholeh dari kaum Nabi Nuh. Tatkala mereka meninggal, syaithan membisikan kepada kaum mereka : “ Dirikanlah patung – patung pada tempat yang pernah diadakan pertemuan disana oleh mereka, dan namailah patung- patung itu dengan nama- nama mereka ketika itu belum disembah, hingga setelah orang – orang yang mendirikan patung itu meninggal dan ilmu agama dilupakan orang, barulah patung- patung tadi disembah ”.
3. Dengan kondisi jauhnya ummat dari pemahaman agama yang benar, maka sangat berpeluang sekali untuk terjadinya penyembahan kepada kuburan tersebut. Karena bodoh sumber malapetaka. Lihat awal pertama kali terjadinya kesyirikan yaitu asal muasalnya pembuatan patung orang shalih untuk mengingat keshalihan mereka sehingga terpacu untuk mengikuti mereka, pertama2 ketika membuatnya belum dsisembah, setelah mati orang-orang berilmu maka dengan mudah syaithan membisikkan orang-orang bodoh untuk menyembah patung tersebut.
4. Realita telah terjadi, penyembahan terhadap kuburan bakan hanya terjadi di Indonesia tapi juga di Negara-negara lain.
5. setelah kejadian peristiwa dikuburan mbah priuk tersebut teman saya menceritakan kepada saya bahwa temannya mendengar orang dipasar mengatakan “Kuburan mbah priuk yang menjaga priuk dari musibah tsunami”, ucapan ini sebagai komentar orang itu atas ketidak setujuan untuk digusurnya mbah priuk. Lihat syrik yang mana yang lebih besar daripada menyandarkan keselamatan dari selain Allah…!!!
Komentar anda
3.bagaimana & bolehkan seandainya makam orang tua anda digusur tanpa kehormatan ?Jawaban Kami:
Saya bawakan fatwa lajnah daimah tentang hokum mneggusur kuburan orang muslim“ Pada asalnya tidak boleh membongkar kuburan mayit serta mengeluarkan mayat darinya karena bila mayat telah diletakkan didalam kuburnya, artinya dia telah menempati tempat singgahnya serta mendahului yang lain ketempat tersebut, sehingga tanah kubur tersebut adalah wakaf untuknya. Tidak boleh seorangpun mengusiknya atau mencampuri urusan tanah tersebut. Juga karena membongkar kuburan itu menyebabkan mematahkan tulang belulang mayit atau menghinakannya. Hanyalah diperbolehkan membongkar kuburan mayit itu dan mengeluarkan mayit darinya bila keadaan mendesak menuntut itu atau ada mashlahat islami yang kuat yang ditetapkan para ulama “ (majalah asy Syariah)
Komentar anda
4.Anda sholat menhadap kiblat..( KA’BAH ),apakah tu berarti anda menyembah ka’bah ?Jawaban Kami:
Sholat menghadap kekiblat adalah perintah Allah dan Rasul Nya, bahkan menghadap kiblat merupakan syarat sah sholat seseorang. Tidak sah sholat seseorang yang tidak menghadap kekiblat yaitu ka’bah. Perintah sholat menghadap kiblat bahkan merupakan syarat sah sholat berdasarkan Al Qur’an dan As-Sunnah dani Ijma.Dalil dari Al Qur’an:
فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ المَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ
“Maka hadapkanlah wajahmu kearah masjidil haram. Dan dimana saja engkau berada hadapkanlah wajahmu kearah itu” (Qs. Al Baqarah : 144)Dalil dari Hadist:
Dari Abu Hurairah Radiyalahu ‘Anhu berkata Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda ; “ Apabila kamu mau mendirikan sholat, sempurnakanlah wudhu kemudian menghadap kiblat dan bertakbirlah” (HR: Imam Muslim didalam shahihnya)
Adapun ijma :
Berkata Imam An Nawawi Rahimahullah : “ Menghadap qiblat syarat sah sholat, kecuali dalam keadaan yang telah disebutkan secara terperinci, akan datang penjelasanya tentang keadaan itu pada tempatnya, hal ini (sholat menghadap kiblat merupakan syarat sah sholat -penj) tidak ada perbedaan antara ulama didalamnnya secara umum “ ( Al Majmu3:193, dinukul dari kitab Im’aanun nadhor… : 17)
Dari penjelasan diatas sangat jelas sekali bahwa menghadap kiblat adalah perintah Allah dan Rasul Nya ketika sholat bukan berarti menyembah ka’bah…!!!, sangat berbeda jika saudara ingin mempermisalkan dengan orang yang menghadap kuburan atau orang yang mendirikan masjid diatasnya kuburan atau orang yang beribadah kepada Allah disisi kuburan, yang satu diperintah (sholat menghadap kiblat), dan yang satu dilarang dan sarana kesyirikan (sholat menghadap kuburan, mendirikan masjid diatasnya)…perhatikan wahai orang yang mempunyai akal….!!!
Komentar anda
Sekedar manambahi, bukan dalil yang salah mungkin pemahman kita yg kurang sempurna,……maaf, saya termasuk orang bodoh…tapi setiap ziaroh kemakam, baik itu makam kerabat atopun makam karomah……..Alhamdulillah tak pernah terbersit niat untuk menyembahnya….na’udubillaahi mindzalik Tolong jawab pertanyaan -2 saya diatas ,agar saya semakin bisa menyadari kebodohan saya. terimakasih.Jawaban Kami:
Dalilnya tidak salah dan pemahamannya pun tidak salah karena ini pemahaman yang dipahami oleh generasi para sahabat, Abu Bakar, Umar, Utsman Ali dan sahabat lainnya mereka tidak mengajarkan kepada kita untuk beribadah kepada Allah disisi kuburan orang sholeh, siapa yang merasa aman dari kesyirikan sedangkan nabi Ibrahim saja pemimpin orang yang mentauhidkan Allah dan telah menghancurkan patung / berhala dengan tangannya khwatir dari itpu daya syaithan, sehingga beliau berdoa:وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأَصْنَامَ
” dan jauhkanlah aku berserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala ” ( Qs. Ibrahim : 35 ).Berkata Syaikh Shaleh Al Fauzan Hafidzahullah : ” Ketika Nabi Ibrahim merasa takut terhadap dirinya, maka beliaupun berdoa kepada Rabbnya agar di teguhkan diatas agama tauhid dan agar tidak dipalingkan hatinya sebagaimana dipalingkannya mereka. Karena beliau adalah seorang manusia seperti mereka dan seorang manusia tidaklah merasa aman dari fitnah “ ( Durus Nawaqidul Islam, Syaikh Shaleh Al Fauzan : 37)
Apakah bapak merasa aman…???
Al hamdulillah saya telah menjawab pertanyaan-pertayaan saudara semoga mau menerimanya dengan lapang dada.Ya Allah perlihatkanlah kepada kami kebenaran sebagai sebuah kebenaran dan kuatkanlah kami untuk mengikutinya, dan perlihatkanlah kebathilah sebagai sebuah kebathilan dan kuatkanlah kami untuk menjauhinya
Sumber:
http://nikahmudayuk.wordpress.com/2010/06/06/ini-komentar-anda-ini-jawaban-kami/