Di Anchorage, warga yang memeluk Islam semakin lama semakin banyak.
Untuk memenuhi kebutuhan komunitas muslim, tersedia toko grosir halal dan rezto pizza halal, hanya saja hingga kini komunitas muslim di sana belum memiliki masjid sebagai sarana shalat berjamaah dan pusat kegiatan serta pertemuan komunitas di kawasan Alaska tersebut.
Pada tahun yang lalu, komunitas muslim Anchorage mengajukan permohonan izin ke pemerintah kota untuk embangun sebuah Islamic Center, termasuk di dalamnya pembangunan sebuah masjid.
Lokasinya di Old Seward Highway dengan pemandangan alam ke arah pegunungan Chugach.
Bulan Oktober tahun lalu pembangunan pondasi masjid dimulai, dan diperkirakan menelan biaya 2.9 juta dollar.
Sedangkan untuk acara-acara yang lebih besar, komunitas muslim di sana menyewa aula di pusat rekreasi di Spenard atau di FairView, sangat jauh sekali bedanya dengan komunitas muslim di Indonesia.
Melihat kondisi yang demikian, ada seorang warga muslim dan pemilik Juba Halal Market di Anchorage Umal Samatar yang memperjuangkan akan keberadaan sebuah masjid demi komunitas muslim yang pemeluknya sudah mencapai angka ribuan.
Selain itu para pemuka muslim lain bernama Lamin Jobarteh juga turut memperjuangkan dengan gigih pembangunan masjid di Anchorage.
Aparat kepolisian, masyarakat Alaska ternyata cukup toleran dan terbuka menerima kehadiran komunitas muslim, bahkan banyak warga yang menelepon dan meninggalkan pesan akan mendukung mendukung pembangunan masjid di Anchorage, masjid pertama di Alaska, Amerika Serikat.