Aksi tetap berjalan meski Walikota tak ada di tempat
Hidayatullah. com--Hari ini, Jum’at (14/5) umat Islam Bekasi dari berbagai elemen dijadwalkan melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Walikota. Aksi yang rencananya akan dihadiri ribuan massa ini menuntut pertanggungjawaban Walikota Bekasi Mukhtar Muhammad dalam keterlibatannya pada kasus-kasus kristenisasi.
”Insya Allah siang nanti (selesai shalat Jum’at-red) kami akan kepung Kantor Walikota. Target kami bukan hanya Walikota, tapi juga Wakil Walikota,” kata Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya Murhali Barda kepada hidayatullah.com.
Selama ini, kata Murhali, Pemkot telah banyak memberi ruang terhadap proses kristenisasi di Bekasi. Kegeraman umat Islam Bekasi mencapai titik klimaks setelah terjadinya kasus penodaan Islam di Masjid Agung Al Barkah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ahad (2/5) pagi telah terjadi upaya dugaan kristenisasi berkedok karnaval antinarkoba. Mereka membagi-bagikan gelang, roti, coklat kepada siapa pun, seraya memuji Yesus. Ini dilakukan di halaman Masjid Agung Al Barkah. Selain itu, mereka juga mengenakan atribut-atribut Kristen. Kasus-kasus kristenisasi seringkali dilaporkan oleh umat Islam, sayangnya tak ada respon dari Pemkot Bekasi.
Aksi hari ini merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya yang digelar di Masjid Agung Al Barkah, Ahad (9/5). Saat itu umat Islam Bekasi menggelar tabligh akbar dan apel siaga yang menghadirkan tokoh-tokoh Islam.
Meski akan kedatangan ’tamu’, tapi hari ini kabarnya sang tuan rumah sedang tak ada di Bekasi. ”Walikota sedang ada di Manado, tapi kami tetap akan melakukan aksi,” tandas Murhali.[syaf/www.hidayatullah.com]
”Insya Allah siang nanti (selesai shalat Jum’at-red) kami akan kepung Kantor Walikota. Target kami bukan hanya Walikota, tapi juga Wakil Walikota,” kata Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya Murhali Barda kepada hidayatullah.com.
Selama ini, kata Murhali, Pemkot telah banyak memberi ruang terhadap proses kristenisasi di Bekasi. Kegeraman umat Islam Bekasi mencapai titik klimaks setelah terjadinya kasus penodaan Islam di Masjid Agung Al Barkah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ahad (2/5) pagi telah terjadi upaya dugaan kristenisasi berkedok karnaval antinarkoba. Mereka membagi-bagikan gelang, roti, coklat kepada siapa pun, seraya memuji Yesus. Ini dilakukan di halaman Masjid Agung Al Barkah. Selain itu, mereka juga mengenakan atribut-atribut Kristen. Kasus-kasus kristenisasi seringkali dilaporkan oleh umat Islam, sayangnya tak ada respon dari Pemkot Bekasi.
Aksi hari ini merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya yang digelar di Masjid Agung Al Barkah, Ahad (9/5). Saat itu umat Islam Bekasi menggelar tabligh akbar dan apel siaga yang menghadirkan tokoh-tokoh Islam.
Meski akan kedatangan ’tamu’, tapi hari ini kabarnya sang tuan rumah sedang tak ada di Bekasi. ”Walikota sedang ada di Manado, tapi kami tetap akan melakukan aksi,” tandas Murhali.[syaf/www.hidayatullah.com]