Monday, May 17, 2010

KH Irfan Hilmi Pengasuh Ponpes Darussalam Ciamis, telah Tiada

Inna lillahi wa inna ilaihi Raji’un.

Hari Selasa pagi, 18 Mei 2010 sekitar pukul 06.10 warga masyarakat tatar Galu Ciamis khususnya telah kehilangan seorang Kiyai besar, tokoh agama yang kharismatik, ulama serba bisa. Beliau adalah KH Irfan Hilmi. Kepergian beliau bukan sekadar membuat duka cita mendalam bagi banyak orang, namun menimbulkan penyesalan yang luar biasa mengingat dengan meninggalnya seorang ulama besar, maka secara otomatis juga mengubur dalam-dalam segala ilmu dan pemikiran cemerlang beliau. Perasaan berat hati, pilu, dan sedih dirasakan oleh seluruh muridnya. Seorang pelopor pendidikan dan penggiat belajar yang tak pernah bosan-bosannya menyarankan kepada murid-muridnya untuk selalu rajin belajar, membaca berbagai buku, literatur apa saja yang dianggap bermanfaat. Seluruh hidupnya diwakafkan untuk kepentingan dunia pendidikan, memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi umat manusia. Beliau dikenal sebagai Bapak yang medernis, terbuka, dan selalu loyal dengan semua golongan.
Pondok Pesantren Darussalam Cidewa Ciamis menjadi lebih besar dan harum namanya di seantero wilayah Nusantara adalah syari’at kegigihan beliau dalam memenej dan memperjuangkan Darussalam agar tetap pada tugas dan fungsinya sebagai penebar dan penyebar ilmu keagamaan. Kebesaran Ponpes Darussalam Ciamis tidak berjalan semulus apa yang dibayangkan menyenangkan oleh umumnya banyak orang, tentu terpaan dan kritikan banyak menyerang akan tetapi kegigihan dan keteguhan tekadnya tetap mengembara tak pernah lekang ditelan zaman. Alumnus-alumnus Darussalam sudah menyebar di seluruh pelosok dunia, tentu mereka sangat merasakan hangatnya bimbingan bekal ilmu yang telah Almarhum berikan.
Dapatlah kita bayangkan betapa kegigihan beliau berjuang di dunia pendidikan Islam modern. Hal ini terbukti dengan berdirinya Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis. Sebuah terobosan baru dan keberanian di tengah-tengah kecurigaan masyarakat terhadap kebangkitan Islam pada masa revolusi saat itu, akan tetapi terbukti betapa kegigihan beliau ternyata membuahkan hasil.  Sebuah Perguruan Tinggi Agama Islam untuk pertama kalinya berdiri di Tatar Galuh Ciamis. Keberadaan IAID merupakan ikon penting bagi warga masyarakat Ciamis.
Kiranya terlalu sempit halaman tulisan ini jika untuk mengungkap semua peri kehidupan Bapak Kita, KH. Irfan Hilmi. Yang pasti dengan kepergian beliau menghadap yang Maha Kuasa telah banyak meninggalkan jasa yang amat berharga dan bermanfaat tentunya bagi bekal kehidupan orang banyak. Hal ini merupakan sebuah bukti kuat bahwa beliau bukan hanya kaya ilmu akan tetapi juga kaya amal.
Teriring salam takzim kita semua patut hening sejenak menghadapkan hati dan kekhusyuan kita ke Hadirat Allah SWT sambil tersimpuh bermunajat memanjatkan do’a sedalam-dalamnya; semoga arwah beliau diterima, amal ibadahnya mendapat balasan yang setimpal, kekhilafan dan dosanya diampuni, limpahan rahmat dan ridlo-Nya selalu menyertainya, keluarga yang ditinggalkan semoga mendapat ketabahan, amin.


http://pangandaraninfo.com/2010/05/18/kh-irfan-hilmi-pengasuh-ponpes-darussalam-ciamis-telah-tiada/