Tuesday, May 11, 2010

Aktivis JAT, Susno, dan Century


Kaum muslimin rahimakumullah,
 
Beberapa waktu lalu secara mengagetkan sejumlah aktivis Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) ditangkap oleh Densus 88 di markas jamaah yang dipimpin oleh Ustadz Abu Bakar Ba’asyir ini di kawasan Pejaten Jakarta Selatan. Mereka ditangkap dengan tuduhan sebagai teroris daqn oleh karenanya 7x24 jam setelah penangkapan tidak boleh dijenguk keluarga.
 
Sehingga ketika keluarga para aktivis yang menjenguk mereka di Mabes Polri bersama Koordinator TPM, Ahmad Michdan tidak bisa ketemu mereka dan kabarnya hanya ditunjukkan foto mereka.   Menurut penuturan Michdan di TV, keluarga khawatir mereka diperlakukan secara zalim sebagaimana yang telah menimpa Muhammad Jibril Abdurrahman yang dianiaya di dalam tahanan sekalipun sebelumnya telah dikatakan oleh petinggi Densus 88 bahwa mereka tidak disentuh. 
 
Kaum muslimin rahimakumullah,
 
Para pengamat di Jakarta menilai bahwa penangkapan sejumlah pengurus dan aktivis Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) di kantor secretariat mereka di Jakarta itu sebagai salah satu upaya untuk menjebloskan kembali KH. Abu Bakar Ba’asyir ke dalam penjara. Sebab, pengasuh pondok pesantren AL Mukmin Ngruki Jawa Tengah ini memang sudah ditarget. Dulu begitu meledak Bom Bali 1 pada tahun 2002, kyai yang tegas dan lantang bicaranya dalam menyampaikan ajaran Islam itu dituduh sebagai otak pengeboman yang menewaskan ratusan orang itu dan divonis 1,5 tahun penjara.
 
Namun keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan itu dianulir oleh Mahkamah Agung dengan putusan beliau tidak terbukti sebagai otak pengeboman tersebut. Beliau dibebaskan berdasarkan keputusan MA tersebut, sekalipun secara riil beliau menjalani seluruh masa pemenjaraan karena keputusan MA datang setelah beliau menjalaninya. Artinya, terkait dengan konstalasi implementasi global war on terrorism yang dilancarkan pemerintahan AS sejak masa Bush, maka secara politik Ustadz Abu yang sangat vocal sebagai ulama yang anti AS dan selalu mendorong diterapkannya ajaran Islam oleh negara secara kaffah ini memang harus dipenjara. 
 
Kaum muslimin rahimakumullah,
 
Selain analisa di atas juga ada analisa bahwa penangkapan para aktivis JAT itu adalah salah satu upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat terhadap kasus bail out yang dilakukan oleh mantan Gubernur BI yang kini jadi Wapres Boediono dan mantan ketua KSSK Menkeu Sri Mulyani kepada Bank Century sebesar 6.7 T. KPK yang baru-baru ini memamerkan tontonan yang tidak sedap, yakni mendatangi istana Wapres dan kantor Menkeu dalam rangka memeriksa mereka telah menyulut banyak protes dari berbagai pihak.
 
Dan Sri Mulyani pun secara spektakuler tiba-tiba dipinang Bank Dunia untuk menjadi managing director Bank yang menebar jala rente ke seluruh dunia itu. Anehnya, Presiden SBY justru memberikan ucapan selamat sebagai tanda lampu hijau bagi Menkeu dan KPK pun dengan terang-terangan mengatakan tidak perlu mencekalnya. Ini semua memicu berbagai tanda Tanya di masyarakat. Apa sebenarnya yang terjadi. Oleh karena itu, penangkapan aktivis JAT diperkirakan bisa mengelabui masyarakat. 
 
Kaum muslimin rahimakumullah,
 
Belum cukup dengan pameran arogansi polisi pada penangkapan para aktivis JAT, polisi memamerkan arogansinya pada penangkapan mantan Kabareskrim Komjenpol Susno Duaji yang baru-baru ini membongkar para jenderal di Mabes Polri yang terlibat dalam makelar kasus (markus) di Mabes Polri terkait kasus rekening 25 M yang dimiliki pegawai pajak golongan 3A, Gayus Tambunan dan kasus penipuan pada penangkaran Arwana.
 
Susno yang selama ini vocal melawan para markus dan oknum petinggi polri yang dianggapnya telah mengkhianati institusi Polri itu sendiri dijadikan tersangka meskipun tanpa bukti, tapi hanya berdasarkan keterangan orang-orang yang terlibat markus yang dibongkarnya. Oleh karena itu, istrinya, Herawati menulis surat terbuka aduan kepada ibu negara, Ani SBY dan disiarkan secara langsung oleh media massa. Herawati melaporkan kezaliman yang dihadapi oleh keluarganya dan keyakinannya bahwa suaminya bersih dari segala tuduhan elit Polri. Namun toh Susno tetap ditahan dan dipindahkan dari kamar tahanan Bareskrim Mabes Polri ke Mako Brimob Kepala Dua.
 
Demikian juga reaksi keprihatinan dari Ketua DPR Marzuki Ali dan Komnas HAM serta berbagai pihak tidak menyurutkan tekad polisi menahan mantan Kabareskrim itu. Tidak sedikit keprihatinan para ulama atas penangkapan dan penahanan tersebut disampaikan melalui FUI. Artinya, penangkapan dan penahanan terhadap Jenderal Bintang Tiga yang kabarnya anti judi dan kemaksiatan serta anti setoran itu sudah menjadi sabda pandito ratu!
 
Kaum muslimin rahimakumullah,
 
Apa yang telah kita bahas di atas adalah paparan tentang berbagai ketidak adilan dan upaya pengalihan perhatian masyarakat dari kasus skandal penyalahgunaan yang sangat besar, yakni kesalahan kebijakan bail out century. Masyarakat pun akan skeptis kepada institusi Polri.
 
Mereka akan khawatir kalau melaporkan suatu kasus kejahatan, sebab bisa-bisa bernasib sial seperti Jendral Susno, justru dijadikan tersangka! Aneh, Susno yang sering disebut namanya oleh persidangan para marskus di propam Mabes Polri dan disebut oleh Syahril Johar menerima uang 500 juta langsung ditangkap dan ditahan, sementara yang terlibat kejahatan kebijakan bail out 6,7T malah dibiarkan melenggang kemana-mana, bahkan tidak dicekal. Jelas ini pameran ketidakadilan. 
 
Kaum muslimin rahimakumullah,
 
Islam mengajarkan bahwa siapapun yang diberi wewenang hukum, wajib berbuat adil. Allah SWT berfirman:  

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. AL Maidah 8).
 
Kaum muslimin rahimakumullah,
 
Allah SWT memerintahkan kepada kita semua untuk tetap di jalan yang benar dan tidak berpihak kepada siapapun yang berbuat zalim. Allah SWT berfirman:

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang Telah Taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, Kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. (QS. Huud 112-113).
 
Kaum muslimin rahimakumullah,
 
Dan janganlah ada pihak-pihak yang menjadi alat kekuasaan yang menjalankan angkara murkanya. Rasulullah saw. bersabda:
 
"سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ شَرَطَةٌ، يَغْدُونَ فِي غَضِبِ اللَّهِ، وَيَرُوحُونَ فِي سَخَطِ اللَّهِ، فَإِيَّاكَ أَنْ تَكُونَ مِنْ بِطَانَتِهِمْ".
 
Di akhir zaman akan ada polisi-polisi yang di pagi hari membuat Allah marah dan di sore hari membuat Allah murkan, maka janganlah menjadi teman-teman mereka” (HR. Tabrani).
 
Semoga bangsa yang mayoritas muslim ini menyadari hakikat masalah ini dan segera mengembalikan kepada jalur yang benar sesuai dengan tuntunan syariat Allah SWT. 
 
Baarakallah lii walakum!