SOLO - Pada hari Jum'at tanggal 7 Mei 2010 selepas mengisi kajian rutin di masjid Pondok Al Mukmin Ngruki, ustad Abu Bakar Ba'asyir melakukan wawancara dengan beberapa wartawan masih terkait dengan penangkapan para anggota JAT di Jakarta serta pertanyaan mengenai Abu Tholut.
Ditanya apakah ustad Abu mengenal Abu Tholut secara pribadi, beliau menjawab bahwa dirinya kenal Abu Tholut didalam penjara Cipinang saat sama-sama ditahan. walaupun tidak satu sel namun kadang masih sempat bertemu khususnya pada hari Jum'at di masjid penjara Cipinang. Ustad Abu mengatakan menerima informasi bahwa sekarang Abu Tholut menjadi buronan. Beliau mengatakan tidak tahu dimana dia sekarang dan kasus apa yang menjadikan Abu Tholut menjadi DPO.
Ustad Abu mengatakan bertemu dengan Abu Tholut terakhir sekitar enam bulan lalu di pondok Ngruki. Abu Tholut mengisi kajian mengenai ilmu perang sesuai Qur'an dan Sunnah Nabi. Dikatakan beliau, "kami berdua berhubungan secara emosional sebagai sesama ulama saja". Abu Tholut pernah tinggal lama di Afghanistan dan mempelajari ilmu jihad. Ustad Abu mengatakan sosok Abu Tholut adalah seorang pejuang Islam yang tidak akan ceroboh.
Kelompok Bersenjata Aceh
Ditanya mengenai apakah mengenal para pemimpin kelompok bersenjata di Aceh? Beliau menjawab, "Saya hanya melihat wajah mereka di televisi-televisi. Saya malah bertanya-tanya bagaimana mereka bisa mendapatkan senjata api dengan begitu mudah, mengingat mereka tidak memiliki jaringan. Tidaklah mudah bagi kelompok perlawanan untuk mendapatkan akses senjata dalam jumlah besar. Baik polisi atau tentara pasti ada dibelakang semua ini", ucap ustad sepuh ini.
Lalu apa pendapat ustad mengenai perjuangan mereka?
"Saya tidak dalam posisi untuk menanggapi arah perjuangan di Aceh. Polisi perlu membuktikan apakah mereka benar-benar mujahidin atau orang biasa. Biarlah polisi yang menjawab pertanyaan ini."
Ustad juga mengatakan bahwa akhir-akhir ini polisi dan tentara datang ke Ngruki untuk melakukan pencarian. Jika anggota JAT atau lulusan Ngruki melakukan tindak kekerasan itu adalah diluar kewenangan organisasi atau sekolah, jadi bukan tanggung jawab kami, kata ustad Abu.
Beliau juga mengatakan, saat ini selalu diawasi oleh polisi dan tentara. "Mereka mengikuti kemanapun saya pergi dan ketika saya mengisi ceramah di masjid-masjid. Mereka ingin mempersempit gerakan saya. Tapi mereka tidak sampai mengganggu kelaurga saya".
Menanggapi semua penangkapan-penangkapan ini, ustad Abu mengatakan semua ini hanyalah sebuah agenda pemerintah untuk meningkatkan citranya karena Presiden Barrack Obama dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia. Pemerintah ingin terlihat baik dengan menangkap para tersangka teroris. Padahal sebenarnya sasarannya adalah saya. Bahkan Amerika menginginkan saya mati didalam penjara, tandasnya. (sebagian isi wawancara dengan wartawan The Jakarta Globe)
Dari Mako Brimob
Sementara itu, informasi yang kami terima dari Mako Brimob Kelapa Dua yang menjadi tempat tahanan orang-orang yang ditangkap dalam kasus kelompok bersenjata di Aceh. Bahwa orang-orang yang ditangkap baru-baru ini di wilayah Jakarta tepatnya di Pejaten, di Setu Bekasi, Menteng serta di Condet saat ini sedang diinterogasi. Mereka yang ditangkap mayoritas adalah para anggota JAT wilayah Jakarta. Ke 12 orang ini sedang diinterogasi mengenai keterlibatan ustad Abu Bakar Ba'asyir dalam pendanaan kelompok Aceh.
[muslimdaily.net]
Ditanya apakah ustad Abu mengenal Abu Tholut secara pribadi, beliau menjawab bahwa dirinya kenal Abu Tholut didalam penjara Cipinang saat sama-sama ditahan. walaupun tidak satu sel namun kadang masih sempat bertemu khususnya pada hari Jum'at di masjid penjara Cipinang. Ustad Abu mengatakan menerima informasi bahwa sekarang Abu Tholut menjadi buronan. Beliau mengatakan tidak tahu dimana dia sekarang dan kasus apa yang menjadikan Abu Tholut menjadi DPO.
Ustad Abu mengatakan bertemu dengan Abu Tholut terakhir sekitar enam bulan lalu di pondok Ngruki. Abu Tholut mengisi kajian mengenai ilmu perang sesuai Qur'an dan Sunnah Nabi. Dikatakan beliau, "kami berdua berhubungan secara emosional sebagai sesama ulama saja". Abu Tholut pernah tinggal lama di Afghanistan dan mempelajari ilmu jihad. Ustad Abu mengatakan sosok Abu Tholut adalah seorang pejuang Islam yang tidak akan ceroboh.
Kelompok Bersenjata Aceh
Ditanya mengenai apakah mengenal para pemimpin kelompok bersenjata di Aceh? Beliau menjawab, "Saya hanya melihat wajah mereka di televisi-televisi. Saya malah bertanya-tanya bagaimana mereka bisa mendapatkan senjata api dengan begitu mudah, mengingat mereka tidak memiliki jaringan. Tidaklah mudah bagi kelompok perlawanan untuk mendapatkan akses senjata dalam jumlah besar. Baik polisi atau tentara pasti ada dibelakang semua ini", ucap ustad sepuh ini.
Lalu apa pendapat ustad mengenai perjuangan mereka?
"Saya tidak dalam posisi untuk menanggapi arah perjuangan di Aceh. Polisi perlu membuktikan apakah mereka benar-benar mujahidin atau orang biasa. Biarlah polisi yang menjawab pertanyaan ini."
Ustad juga mengatakan bahwa akhir-akhir ini polisi dan tentara datang ke Ngruki untuk melakukan pencarian. Jika anggota JAT atau lulusan Ngruki melakukan tindak kekerasan itu adalah diluar kewenangan organisasi atau sekolah, jadi bukan tanggung jawab kami, kata ustad Abu.
Beliau juga mengatakan, saat ini selalu diawasi oleh polisi dan tentara. "Mereka mengikuti kemanapun saya pergi dan ketika saya mengisi ceramah di masjid-masjid. Mereka ingin mempersempit gerakan saya. Tapi mereka tidak sampai mengganggu kelaurga saya".
Menanggapi semua penangkapan-penangkapan ini, ustad Abu mengatakan semua ini hanyalah sebuah agenda pemerintah untuk meningkatkan citranya karena Presiden Barrack Obama dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia. Pemerintah ingin terlihat baik dengan menangkap para tersangka teroris. Padahal sebenarnya sasarannya adalah saya. Bahkan Amerika menginginkan saya mati didalam penjara, tandasnya. (sebagian isi wawancara dengan wartawan The Jakarta Globe)
Dari Mako Brimob
Sementara itu, informasi yang kami terima dari Mako Brimob Kelapa Dua yang menjadi tempat tahanan orang-orang yang ditangkap dalam kasus kelompok bersenjata di Aceh. Bahwa orang-orang yang ditangkap baru-baru ini di wilayah Jakarta tepatnya di Pejaten, di Setu Bekasi, Menteng serta di Condet saat ini sedang diinterogasi. Mereka yang ditangkap mayoritas adalah para anggota JAT wilayah Jakarta. Ke 12 orang ini sedang diinterogasi mengenai keterlibatan ustad Abu Bakar Ba'asyir dalam pendanaan kelompok Aceh.
[muslimdaily.net]