Wednesday, May 5, 2010

Osama Bin Laden Kini Jadi Pemburu Elang Di Iran


TEHERAN (Berita SuaraMedia) – Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden kemungkinan menjalani hidup yang nyaman dikelilingi oleh istri dan anak-anaknya dalam perlindungan Garda Revolusi Iran.
Menurut sebuah film dokumenter baru yang dibuat oleh seorang pemburu elang terkenal, Alan Parrot, dengan judul ”Feathered Cocaine”, Osama tidak hidup di dalam gua yang lembab atau mencari cara untuk menghindari penangkapnya.
Parrot adalah salah satu pemburu elang top dunia dan bekerja untuk Shah Iran.
Berkat pengalaman yang kaya sebagai seorang pemburu elang dan kedekatan dengan keluarga kerajaan, Parrot telah memelihara kontak-kontak berpengaruh.
Salah satu dari kontak itu, digambarkan sebagai panglima perang dari utara Iran dan menyamar dengan balaclava atau topeng ski yang hanya memperlihatkan bagian mata, mengungkapkan di dalam film bahwa dia telah bertemu dengan Bin Laden sebanyak enam kali dalam perjalanan berburu di Iran sejak bulan Maret 2003.
Ia mengklaim bahwa Bin Laden tampak santai, sehat, dan sangat nyaman hingga  hanya ditemani dengan empat pengawal.
Pertemuan terakhir mereka yang dikonfirmasi adalah di tahun 2008, ”Mungkin ada lagi setelah itu, tapi saya belum berbicara dengan sumber saya sejak kami meninggalkan Iran,” ujar Parrot.
Untuk membuktikan ceritanya, Parrot mengatakan bahwa dirinya berhasil mendapatkan telematri yang dipasang untuk elang-elang Bin Laden dan menyerahkannya pada pemerintah AS.
”Mereka bisa melokalisirnya di area seluas satu mil persegi dengan menggunakan sinyal-sinyal unik itu,” ujarnya. Ia mengatakan bahwa pemerintah tidak pernah menghubunginya untuk tindak lanjut.
Mantan agen CIA Robert Baer, seorang kritikus kebijakan AS di Timur Tengah, mendukung cerita Parrot di dalam dokumenter itu. Ia pernah menjadi mata-mata di Timur Tengah dan kini ia menegaskan teori Parrot, menyebutkan bahwa falconry (olahraga yang menggunakan elang untuk berburu) sangat penting bagi kalangan kaya, dan bagaimana posisi Parrot memberinya lensa yang unik terhadap dunia tersebut. Ia juga mengklaim bahwa hasil dari penjualan elang digunakan dalam jumlah besar untuk mendanai Al Qaeda.
Baer juga menjelaskan bahwa ketika ia masih menjadi agen CIA, ia menggunakan satelit untuk mengawasi kamp-kamp yang terbukti menjadi salah satu sumber dana penting Al Qaeda.
Pengungkapan Parrot menambah bagian lain dari teka-teki kecurigaan selama bertahun-tahun bahwa Bin Laden tinggal di Iran. Di antara beberapa petunjuk lainnya adalah:
-          Iran menerima 35 pemimpin Al Qaeda setelah kejatuhan Taliban, terlepas dari perpecahan antara akar Sunni Al Qaeda dan rezim Syiah di Iran.
-          Pada bulan Februari 2009 Departemen Keuangan AS menerapkan sanksi kepada beberapa pejabat Al Qaeda yang bekerja di luar Iran dan membantu menjalankan jaringan teror.
-          Di tahun 2004, penulis Richard Miniter, dalam bukunya yang berjudul ”Shadow War”, menuliskan bahwa dua mantan agen intelijen Iran memberitahu dirinya bahwa mereka telah bertemu dengan Bin Laden di Iran pada tahun 2003.
-          Pada bulan Juni 2003, koran Italia Corre de la Sierra melaporkan bahwa Bin Laden berada di Iran dan sedang mempersiapkan serangan baru.
-          Sejumlah analis meyakini alasan Bin Laden berganti dari video ke kaset audio untuk pengumuman-pengumumannya adalah karena ia tidak bisa menemukan tempat di Iran yang cocok dengan daerah utara Pakistan.
-          Di bulan Desember 2009 dilaporkan secara luas bahwa salah satu istri Bin Laden beserta enam anak dan 11 cucu mereka tinggal di sebuah kawasan di Teheran. Kehidupan mereka dipublikasikan setelah salah satu putrinya melarikan diri dari kawasan itu dan mencari suaka di kedutaan Saudi. Di kawasan itulah, ujar Parrot, Bin Laden menemukan perlindungan.
Parrot mengatakan bahwa Bin Laden terkenal sebagai pemburu elang yang menangkap elang di sekitar Kandahar untuk mendanai upayanya. Setiap musim semi orang-orang kaya Arab dari Teluk akan memenuhi pesawat kargo militer dengan Toyota Land Cruiser dan peralatan lainnya dan terbang ke kamp-kamp elang di Afghanistan. ”Osama akan datang dan menghadiahkan elang-elang itu,” ujar Parrot. ”Sebagai gantinya, para pangeran kaya akan memberikannya mobil dan berbagai peralatan.”
Richard Clarke, mantan ahli kontraterorisme di Gedung Putih, mengakui bahwa salah satu dari tiga kesempatan AS dapat melokalisir Bin Laden, ia sedang berada di sebuah kamp elang yang didirikan oleh para pemburu elang dari Dubai.  (rin/sf) www.suaramedia.com