Kepemilikan saham Pemda DKI sudah ada sejak tahun 1970. Jumlah saham di PT Delta Jakarta Tbk, (DLTA), produsen minuman beralkohol bermerek Anker Bir, mencapai 20%. Saham ini merupakan limpahan saham 40% dari nasionalisasi penanam modal asing di perusahaan tersebut. Dari pemerintah pusat diteruskan ke Pemda DKI.
Sejak tahun 2005, saat Gubernur DKI dijabat oleh Sutiyoso, Pemprov DKI menolak untuk melepaskan sahamnya di Delta Djakarta meskipun perusahaan ini merupakan produsen minuman beralkohol. (wep/dnl)
Perkembangan berikutnya, hingga akhir tahun 2009, Pemda DKI tercatat memiliki saham sebanyak 3.736.920 saham Anker Bir atau setara dengan 23,34% saham dari total saham yang beredar, 16,013 juta lembar.
Pada tahun 2009 tersebut, perseroan mencatat laba bersih Rp 126,50 miliar atau naik dari posisi tahun lalu Rp 83,75 miliar. Penjualan mencapai Rp 740,68 miliar, dengan beban pokok penjualan mencapai Rp 401,524 miliar.
Dengan demikian, pada tahun buku 2009 Pemprov DKI akan mendapat keuntungan dividen tunai dari pabrik miras bermerk Anker Bir, senilai Rp 35,5 miliar. Dividen per saham Anker Bir ditetapkan sebesar Rp 9.500 per saham.
Menurut Direktur Keuangan DLTA, Afrijanto rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen senilai Rp 9.500 per saham atau totalnya sebesar Rp 152,125 miliar. Pembagian dividen dijadwalkan pada 18 Juni 2010.…Pemprov DKI akan mendapat keuntungan dividen tunai dari pabrik miras bermerk Anker Bir, senilai Rp 35,5 miliar…
Selama kuarta I tahun 2010, Anker Bir mampu menjual minuman beralkohol sebanyak 20 juta liter atau naik lebih dari 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pemprov DKI tetap mempertahankan porsi sahamnya di pabrik bir.
Pemerintah Provinsi DKI tetap akan mempertahankan porsi sahamnya di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) sebagai produsen Anker Bir sebanyak 23,34% atau setara dengan 3,736 juta lembar saham, meskipun beberapa tahun sempat banyak desakan untuk melepasnya.
Demikian disampaikan Direktur Keuangan PT Delta Jakarta Tbk Afrijanto saat ditemui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Kamis (29/4/2010).
"Dari perwakilan Pemda yang hadir dalam rapat tadi disampaikan memang Pemda ingin melepas saham di beberapa anak usaha, namun tidak dengan Delta. Jadi mereka tetap mempertahankan, karena tadi ada pemegang saham lain yang bertanya," ungkapnya. [taz/dtk, bisnis]