CIAMIS, (PRLM).- Bangunan Balai Benih Udang Galah (BBUG) milik Pemkab Ciamis di Kec. Pamarican yang menghabiskan anggaran hingga miliaran rupiah, sudah setahun terakhir ini tidak berfungsi. Bahkan selama tahun 2009 sampai sekarang bangunan tidak produksi.
Keadaan tersebut mendapat sorotan anggota DPRD Ciamis Ahmad Irfan Alawi, maupun Ketua Kelompok Budi Daya Udang Galah Mina Usaha Sejahtera Pamarican, Wagino Toyib.
Ahmad Irfan mengatakan, pembangunan BBUG yang menelan biaya sangat besar, sampai saat ini belum memberikan hasil yang optimal baik bagi pemerintah maupun masyarakat. Terlebih, lanjutnya, selama tahun 2009 sarana dan prasarana yang terdapat dalam BBUG tidak dapat difungsikan alias mubazir.
"Dengan kondisi seperti itu, maka selama tahun 2009 tidak produktif sama sekali. Padahal apabila dikelola, sudah banyak manfaat yang dapat dirasakan. Untuk itu kami berharap pihak yang terkait dapat segera menuntaskan persoalan tersebut, sehingga secepatnya fasilitas tersebut dapat kembali dimanfaatkan secara optimal," tuturnya, Rabu (28/4).
Agar fasilitas tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal, lanjutnya, maka terlebih dahulu harus dilakukan pembenahan secara menyeluruh. Pembenahan itu mulai dari pengelolaan sampai dengan hasil produksi. "Kalau ingin maju, pengelolaannya juga harus profesional, harus baik. Dengan demikian projek yang menelan biaya tidak sedikit itu dapat berfungsi sebagaimana mestinya," ujar Ahmad yang juga Ketua Pansus LKPJ Bupati Ciamis tahun anggaran 2009.
Menyikapi terbengkalainya BBUG, Wagino Toyib menyatakan kelompoknya siap untuk membantu memanfaatkan fasilitas tersebut. Dia mengungkapkan BBUG yang pada tahap pertama pembangunannya menghabiskan anggaran sekitar Rp 2 miliar, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan dan tampak tidak terurus. (A-101/das)*** pr
Keadaan tersebut mendapat sorotan anggota DPRD Ciamis Ahmad Irfan Alawi, maupun Ketua Kelompok Budi Daya Udang Galah Mina Usaha Sejahtera Pamarican, Wagino Toyib.
Ahmad Irfan mengatakan, pembangunan BBUG yang menelan biaya sangat besar, sampai saat ini belum memberikan hasil yang optimal baik bagi pemerintah maupun masyarakat. Terlebih, lanjutnya, selama tahun 2009 sarana dan prasarana yang terdapat dalam BBUG tidak dapat difungsikan alias mubazir.
"Dengan kondisi seperti itu, maka selama tahun 2009 tidak produktif sama sekali. Padahal apabila dikelola, sudah banyak manfaat yang dapat dirasakan. Untuk itu kami berharap pihak yang terkait dapat segera menuntaskan persoalan tersebut, sehingga secepatnya fasilitas tersebut dapat kembali dimanfaatkan secara optimal," tuturnya, Rabu (28/4).
Agar fasilitas tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal, lanjutnya, maka terlebih dahulu harus dilakukan pembenahan secara menyeluruh. Pembenahan itu mulai dari pengelolaan sampai dengan hasil produksi. "Kalau ingin maju, pengelolaannya juga harus profesional, harus baik. Dengan demikian projek yang menelan biaya tidak sedikit itu dapat berfungsi sebagaimana mestinya," ujar Ahmad yang juga Ketua Pansus LKPJ Bupati Ciamis tahun anggaran 2009.
Menyikapi terbengkalainya BBUG, Wagino Toyib menyatakan kelompoknya siap untuk membantu memanfaatkan fasilitas tersebut. Dia mengungkapkan BBUG yang pada tahap pertama pembangunannya menghabiskan anggaran sekitar Rp 2 miliar, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan dan tampak tidak terurus. (A-101/das)*** pr