Irsan Mulyadi/Antara
Muktamar PBB
MEDAN--Meski diminta untuk kembali memimpin PBB, Ketua Dewan Syuro PBB, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan tidak berniat menjadi ketua umum lagi. ''Sejak Muktamar yang lalu sampai sekarang, sudah begitu pendirian saya. Kalau saya lebih mengutamakan pada yang di bawah saya,'' tegasnya di Medan, Ahad (25/4).
Yusril ingin terus berada di partai ini dan mengawal kelangsungan perjuangan partai dengan lebih proaktif untuk lima tahun yang akan datang. ''Di manapun posisi saya,'' tandasnya.
Namun, Yusril mengaku tetap menerima jika muktamirin menghendaki dirinya untuk menjadi Ketua Dewan Syoro PBB lagi. ''Saya tunduk pada hasil musyawarah mufakat atau //voting//,'' tuturnya.
Yusril berharap muktamirin dan seluruh simpatisan partai untuk menerima apapun hasil keputusan dan ketetapan muktamar. Termasuk, siapapun yang bakal menjadi ketua umum PBB. ''Siapapun yang terpilih pada muktamar, kita harus dukung bersama,'' serunya.
Terkait rumor yang menyebutkan akan terjadi perpecahan jika Yusril tidak kembali memimpin PBB, dia menepis hal itu. Menurut Yusril, muktamar juga dijadikan sebagai suatu momentum untuk pembelajaran politik. ''Saya tidak mendukung si-A dan si-B, jadi dibiarkan ini sebagai proses belajar demokrasi dalam partai ini,'' imbuhnya.
Yusril ingin terus berada di partai ini dan mengawal kelangsungan perjuangan partai dengan lebih proaktif untuk lima tahun yang akan datang. ''Di manapun posisi saya,'' tandasnya.
Namun, Yusril mengaku tetap menerima jika muktamirin menghendaki dirinya untuk menjadi Ketua Dewan Syoro PBB lagi. ''Saya tunduk pada hasil musyawarah mufakat atau //voting//,'' tuturnya.
Yusril berharap muktamirin dan seluruh simpatisan partai untuk menerima apapun hasil keputusan dan ketetapan muktamar. Termasuk, siapapun yang bakal menjadi ketua umum PBB. ''Siapapun yang terpilih pada muktamar, kita harus dukung bersama,'' serunya.
Terkait rumor yang menyebutkan akan terjadi perpecahan jika Yusril tidak kembali memimpin PBB, dia menepis hal itu. Menurut Yusril, muktamar juga dijadikan sebagai suatu momentum untuk pembelajaran politik. ''Saya tidak mendukung si-A dan si-B, jadi dibiarkan ini sebagai proses belajar demokrasi dalam partai ini,'' imbuhnya.
Rep: C14
republika