.
WAHINGTON--Naif al-Mutawa, tak menyangka komik buatannya akan sampai ke tangan orang nomor satu Amerika Serikat, Barack Obama. Bahkan tanpa diminta, Obama menjadi "humas" gratis mempromosikan komik berjudul "99" yang berkisah tentang superhero Muslim itu.
"Buku-buku komik ini telah menangkap imajinasi begitu banyak anak muda dengan tokoh superhero yang mewujudkan ajaran-ajaran Islam yang sungguh toleran," kata Obama.
Ia mengaku seide dengan apa yang ditulis dalam komik itu. "Setelah pidato saya di Kairo, dia (Mutawa) punya ide yang sama," kata Obama. "Jadi dalam buku komik, Superman dan Batman mengulurkan tangan untuk rekan-rekan mereka yang Muslim."
Dan hari ini, Mutawa diperlakukan seperti bintang rock di pertemuan wirausaha dunia yang dihajat Obama. Dia menjadi contoh, bagaimana ajaran Islam diperjuangkan dengan cara elegan, bukan dengan marah.
Judul komik "The 99" (dari 9 kali 11 sama dengan 99) menceritakan bagaimana pahlawan super dari seluruh dunia bekerja sama memerangi penjahat. Mereka berhasil hanya jika mereka bekerja bersama-sama.
Komik ini diilhami kejadian serangan teror 11 September 2001. Ia khawatir dengan mispersepsi Barat tentang Islam yang akan kontraproduktif bagi terciptanya dunia yang damai.
Tak ada dogma-dogma agama yang kaku dalam alur cerita komik itu, tapi justru di situlah daya tariknya. Ia mempelajari ayat-ayat Alquran untuk memperkaya ceritanya, tanpa harus menyebut ayat-ayat. Nilai-nilai dasar kemanusiaan -- hal yang banyak disebut dalam Alquran -- menjadi nyawa para tokohnya. "Saya menuangkan cara pandang positif dan multikultural melalui pesan yang menyenangkan," kata Mutawa.
Mutawa adalah tokoh Muslim terpelajar. Dia sebelumnya bekerja sebagai psikolog klinis di New York dan banyak menghabiskan waktu di AS dan Kuwait. "Aku ingin membangun sesuatu yang membuat perbedaan," katanya tentang apa menginspirasi komiknya.
Mutawa mengatakan nilai-nilai bersama komik mengeksplorasi lebih dari pengalaman religius individu dan menciptakan apa yang dia sebut "alam semesta alternatif tempat anak-anak merasa senang di manapun mereka berada."
Komik dicetak dalam delapan bahasa, termasuk bahasa Arab dan bahasa Inggris, dan akan dijual di Timur Tengah serta Cina, India, dan Amerika Serikat.
"Buku-buku komik ini telah menangkap imajinasi begitu banyak anak muda dengan tokoh superhero yang mewujudkan ajaran-ajaran Islam yang sungguh toleran," kata Obama.
Ia mengaku seide dengan apa yang ditulis dalam komik itu. "Setelah pidato saya di Kairo, dia (Mutawa) punya ide yang sama," kata Obama. "Jadi dalam buku komik, Superman dan Batman mengulurkan tangan untuk rekan-rekan mereka yang Muslim."
Dan hari ini, Mutawa diperlakukan seperti bintang rock di pertemuan wirausaha dunia yang dihajat Obama. Dia menjadi contoh, bagaimana ajaran Islam diperjuangkan dengan cara elegan, bukan dengan marah.
Judul komik "The 99" (dari 9 kali 11 sama dengan 99) menceritakan bagaimana pahlawan super dari seluruh dunia bekerja sama memerangi penjahat. Mereka berhasil hanya jika mereka bekerja bersama-sama.
Komik ini diilhami kejadian serangan teror 11 September 2001. Ia khawatir dengan mispersepsi Barat tentang Islam yang akan kontraproduktif bagi terciptanya dunia yang damai.
Tak ada dogma-dogma agama yang kaku dalam alur cerita komik itu, tapi justru di situlah daya tariknya. Ia mempelajari ayat-ayat Alquran untuk memperkaya ceritanya, tanpa harus menyebut ayat-ayat. Nilai-nilai dasar kemanusiaan -- hal yang banyak disebut dalam Alquran -- menjadi nyawa para tokohnya. "Saya menuangkan cara pandang positif dan multikultural melalui pesan yang menyenangkan," kata Mutawa.
Mutawa adalah tokoh Muslim terpelajar. Dia sebelumnya bekerja sebagai psikolog klinis di New York dan banyak menghabiskan waktu di AS dan Kuwait. "Aku ingin membangun sesuatu yang membuat perbedaan," katanya tentang apa menginspirasi komiknya.
Mutawa mengatakan nilai-nilai bersama komik mengeksplorasi lebih dari pengalaman religius individu dan menciptakan apa yang dia sebut "alam semesta alternatif tempat anak-anak merasa senang di manapun mereka berada."
Komik dicetak dalam delapan bahasa, termasuk bahasa Arab dan bahasa Inggris, dan akan dijual di Timur Tengah serta Cina, India, dan Amerika Serikat.
Sumber: CNN, republika