Friday, April 16, 2010

Subhanallah! Wanita yang Sedang Hamil, Bisa Hamil Lagi Kedua Kalinya

Secara umum seorang wanita sedang mengandung tidak mungkin mengalami pembuahan lagi, ditandai dengan terhentinya siklus haid. Tapi ternyata tidak demikian yang terjadi pada Julia Grovenburg.
Wanita asal Negara bagian Arkansas ini sedang menjadi topic pembicaraan hangat, khususnya dalam program-program televisi kesehatan karena mengalami kehamilan ganda. Berbeda dengan hamil kembar, tapi sang wanita kembali hamil anak keduanya ketika ia sedang mengandung janin yang sudah berusia dua setengah minggu.
Julia Grovenburg dan suaminya Todd baru mengetahui keberadaan janin kedua, yang mengejutkan para dokter, saat melakukan pemeriksaan ultrasound. Sebuah embrio terdeteksi dalam kandungan Julia di sebelah janin perempuan berusia dua setengah pekan.
Para ahli medis memperdebatkan apakah benar keberadaan janin kedua merupakan hasil superfetasi (superfetation), istilah medis untuk kehamilan yang terjadi saat seorang wanita sedang mengandung.
Namun dokter memastikan bahwa bayi yang baru muncul dalam kandungannya bukan kembaran anak pertamanya karena jarak kehamilannya yang cukup jauh. "Ketika dicek dengan alat ultrasound, kami menemukan satu bayi. Namun setelah itu kami menemukan detak jantung lain dari seorang bayi yang lebih muda pertumbuhannya," ujar Dr. Karen Boyle of the Greater Baltimore Medical Center seperti dikutip dari New York Times.
Boyle mengatakan jika memang kejadian langka tersebut adalah superfetation, maka janin yang paling mudalah yang berisiko paling besar, yaitu terlahir prematur dan memiliki masalah pernafasan dan paru-paru. Namun Boyle tidak mengkhawatirkan hal itu karena ia yakin itu bukan kasus superfetation dan juga jarak kemunculan janinnya cukup jauh. Ahli kandungan yang menangani Julia Grovernburg, Dr Michel Muylaert mengatakan Julia kemungkinan besar mengalami superfetasi.
Ahli medis Amerika yang menjadi aktivis kesehatan wanita, Dr Donnica Moore juga mengatakan tidak dapat menjelaskan banyak tentang fenomena itu karena kebanyakan teori dalam buku teks tidak bisa menjelaskan semua fenomena alami pada tubuh manusia. Namun Moore memperingatkan bahwa kehamilan semacam ini berbahaya bagi janin yang lebih muda karena kemungkinan bisa “dipaksa” lahir saat janin yang lebih tua siap dilahirkan.
Tidak ada penjelasan dari para ahli medis itu apakah superfetasi merupakan hasil dari hubungan seks yang berlangsung saat seorang wanita sedang mengandung, atau bukan. (Dari berbagai sumber)