Monday, April 19, 2010

IslamOnline VS Konspirasi Negara-Negara Arab?



Situs IslamOnline (IOL) adalah sebuah potret kesuksesan yang diasingkan. Pengaruh IOL jelas positif; mereka menyajikan isyu-isyu Islam dan kaum Muslimin kepada dunia dengan wajah yang obyektif. Ada ratusan ulama dan wartawan, yang bekerja keras siang dan malam dari kantor mereka di Kairo.
Kemudian sesuatu terjadi dengan tiba-tiba dan mengakhiri misi mulia mereka. Kisah sukses itu tiba-tiba menjadi mimpi buruk bagi ratusan karyawan yang penuh prinsip. Sebuah video muncul di You Tube menunjukkan staf IOL yang lelah dan tua bernyanyi kecil dan pilu di lobi gedung mereka di Kairo. Mereka menuntut kembalinya kebebasan editorial dan hak-hak pers Islam. Mereka menyerukan keadilan.
Wartawan IOL adalah yang terbaik dalam pekerjaan mereka, dan ketika mereka seharusnya menyuarakan informasi kepada jutaan orang di seluruh dunia, mereka berteriak-teriak meneriakkan keadilan.
Dalam laporan Associated Press baru-baru ini, Hadeel El-Shalchi mencoba menjelaskan: "Pemerintah Qatar telah memaksa situs Islam populer itu untuk menjadi konservatif."
Menurut laporan AP, "IOL dijebak ke dalam kekacauan ... Pemiliknya berusaha mengubah pendekatannya, mendorong 350 karyawan mereka di Kairo untuk mogok."
"Manajemen di Doha lalu memotong akses mereka ke situs tersebut dan mencoba menerbitkan artikel berita yang lain, tetapi itu sama sekali tidak mencirikan konten IslamOnline."
IOL didanai oleh Al-Balagh, sebuah perusahaan yang berbasis di Doha. Al-Balagh sendiri (asalnya) dipimpin oleh Syaikh Yusuf Al-Qaradawi, seorang ulama besar yang dihormati dan bijaksana. Beliau terkenal, dan banyak disukai, karena pandangan-pandangan progresifnya tentang Islam.
Syaikh Qaradawi juga sangat populer di kalangan umat Islam di seluruh dunia, terutama karena pandangan politiknya yang berani, anti-perang, sikap pro-perlawanan dan kejelasan moral dalam banyak hal. Singkatnya, Syaikh adalah kebalikan dari ulama yang selama ini banyak beredar.
Sebuah editor IOL menjelaskan bagaimana krisis dikembangkan. Kedengarannya mirip dengan kudeta. Syaikh dicopot dari dari Al-Balagh, direktur situs itu di-PHK dan manajemen baru diberlakukan. Password situs web ini diubah sehingga karyawannya tidak bisa lagi mengaksesnya.
Menurut salah seorang editor, IOL diperlakukan seperti itu dikarenakan selama ini tanpa kompromi selalu memberitakan tentang Palestina dan Gaza. Memang, IOL bekerja tanpa lelah untuk menyebarluskan kesadaran yang lebih besar tentang perjuangan di Palestina.
Setelah peristiwa tragis 11 September beberapa situs memainkan peran penting yang telah diambil IOL. Hampir semua pemerintah Arab rupanya merasa terganggu dengan kiprah dan efek yang banyak ditimbulkan oleh IOL ini. Tidak heran jika kemudian IOL sekarang ini menghadapi konspirasi besar di hampir setiap (pemerintah) di negara Arab.
Kita hanya bisa berharap bahwa IslamOnline akan menemukan jalan kembali, dengan staf dan garis editorial mereka yang utuh. Kisah sukses pers Islam yang obyektif dan seimbang tidak boleh menyerah pada keinginan dan kepentingan yang terancam. (sa/palestinechronicle) eramuslim