Tuesday, April 13, 2010

Laporan Blog Perancis Ancam Masa Depan KFC Halal

PARIS (SuaraMedia News) – Sementara perhatian awak media tertuju pada klaim halal KFC Inggris, skandal yang lebih serius tumbuh di Perancis.
Blog Perancis Al Kanz melaporkan sebagai berikut:
Pada bulan Oktober 2009, surat kabar Perancis Libération memberitakan bahwa kanal TV M6 memutuskan untuk memastikan sebuah laporan yang menghebohkan. Sebuah penyelidikan ke dalam restoran cepat saji menunjukkan bahwa McDonald’s tidak memenuhi standar kebersihan dan bahwa klaim KFC yang menjual daging ayam halal adalah bohong.
Rantai cepat saji itu menekan kanal M6 dan laporannya tidak pernah ditayangkan. Di Halal Expo, Al Kanz mewawancarai seorang jurnalis M6, yang mengatakan bahwa mereka menyensor laporan itu karena tekanan dari pengiklan mereka, terutama McDonald’s.
Kaum Muslim Perancis mulai mengeluh, dan KFC pun beralih ke raksasa supermarket Casino untuk meminta bantuan, karena Casino telah memiliki reputasi di pasar halal. Harus disebutkan bahwa Casino memutuskan untuk mengakhiri kontrak mereka dengan Doux pada bulan Februari 2009. Ini berarti semua daging unggas Doux disingkirkan dari rak-rak supermarket itu.
Sophie Verneyt dari Rue89 memutuskan untuk menyelidiki cerita tersebut, tidak hanya melihat ke KFC tapi juga pemasoknya, Doux, produsen daging unggas terbesar di Eropa. Ia tidak dapat menemukan apa-apa, meskipun ia berpikir bahwa klaim KFC tidak terlalu meyakinkan.
Laporan kritis oleh M6 itu muncul minggu lalu di acara TV Télérama. Seperti yang dapat dilihat, meskipun KFC mengklaim bahwa ayam-ayam mereka halal dan disembelih oleh seorang Muslim, Doux, penyedia unggas mereka, mengatakan kepada wartawan bahwa ayam-ayam itu disembelih seperti ayam-ayam lain pada umumnya.
Laporan Al Kanz ini dapat menjadi bencana bagi KFC dan Doux. KFC sangat populer di antara konsumen Muslim. Laporan tentang KFC yang tidak benar-benar halal lebih memukul KFC daripada Doux, namun karena tidak ada bukti konklusif apa pun, kedua perusahaan tidak mengalami kerugian terlalu banyak. Selain itu, Doux mengekspor ke Timur Tengah, dan mereka akan mengalami penurunan tajam dalam pendapatan jika kehilangan pasar tersebut.
Sementara itu, KFC Inggris mengakui ayam-ayamnya telah disetrum terlebih dahulu sebelum disembelih, namun mengatakan bahwa metode itu telah disetujui oleh Halal Food Authority (HFA), badan yang mengeluarkan sertifikasi halal. Namun, banyak kaum Muslim yang mengatakan bahwa standar HFA kurang tegas.
”Kami sangat senang untuk mengatakan bahwa tidak akan ada kompromi untuk standar kesejahteraan kami,” ujar KFC. “Kami terus bersikeras bahwa ayam-ayam kami disetrum sebelum disembelih, menggunakan sebuah teknik yang disebut stun-to-stun.”
Namun, menurut surat kabar Asian Image, rantai cepat saji itu telah dipanggil ke sebuah pertemuan dengan Lancashire Council of Mosques (LCM) setelah dibanjiri dengan telepon dari kaum Muslim yang menanyakan seberapa halal ayam KFC.
“Masalah ini menjadi perhatian besar bagi kami karena kriteria halal, yang diadopsi oleh LCM setelah banyak konsultasi, tidak membolehkan penyetruman dan ini sesuai dengan hukum Inggris,” ujar dewan dalam sebuah pernyataan.
“Kami khawatir apakah ada proses sertifikasi menyeluruh yang dilakukan ke seluruh rantai pasokan KFC dan apakah mekanisme monitoring independen berjalan efektif.”
Edisi Maret majalah Grocer memanas-manasi kontroversi itu dengan mengatakan bahwa mayoritas daging unggas berlabel halal sebenarnya tidak halal karena disembelih oleh mesin, bukan individu.
Naved Syed, dari kelompok pengawas halal English Beef and Lamb Executive, mengatakan kepada majalah tersebut bahwa daging-daging itu dicap halal karena metode penyembelihan biasanya tidak tercantum di labelnya.
“Jika kau memberitahu kaum Muslim bahwa daging itu disembelih dengan mesin, mereka tidak akan membelinya,” ujar Syed. “Hampir semua imam di negeri ini telah mengatakan bahwa pembunuhan dengan mesin tidak halal. Jika tidak, tidak akan ada bedanya antara yang halal dan non-halal.”
Inggris tidak memiliki standar tunggal untuk penyembelihan halal. Banyak negara Muslim yang melarang praktik itu setelah Malaysian Halal Standar MS 1500 menyingkirkan penyembelihan oleh mesin dari daftar praktik yang dapat diterima tahun lalu. (rin/ie/tn) www.suaramedia.com