Sunday, April 25, 2010

Dialah Lelaki Sejati


Saudaraku, seperti apa sih lelaki sejati itu? Apakah yang kuat dan tegas? Ataukah lemah lembut dan penuh kasih sayang? Apa mungkin juga kombinasi dari keduanya?

Secuil tulisan ini tidaklah cukup untuk melukiskan sosok besar seorang sahabat mulia yang "kehadirannya" serta "kebergabungannya" dalam barisan dakwah tak pernah terlintas secuil pun pada para sahabat yang lain, dialah Umar “Al-Faruq” Radiyallahanhu.

Tahukah kalian, Rasul SAW pernah berdoa kepada Allah untuk menguatkan Islam dengan salah satu dari dua orang : Abu Jahal atau Umar bin Khatab. Dengan ijin Allah, Umarlah yang terpilih. Dibalik sifatnya yang kasar dan keras, hidupnya yang tenggelam dalam kejahiliahan, perasaan bencinya dan niatannya yang ingin membunuh Nabi, ALLAH memilih Umar dan menunjukan hati Umar ketika ayat Qur’an dibacakan.

Tahukah kalian, Rosul SAW pernah menjelaskan bahwa “Allah meletakan kebenaran di lidah dan hati Umar”. Dia adalah sahabat nabi yang keras dan tegas terhadap orang kafir dan kemungkaran, namun lembut hati kepada orang-orang yang beriman. Karenanya ia dijuluki “Al-Faruq”, yang tegas membedakan yang hak dan yang batil. Syaitan pun menyingkir, tidak berani berada di jalan yang akan dilalui Umar.

Tahukah kalian, dibalik keperkasaan seorang Umar, terdapat dua garis hitam di wajahnya karena banyak menangis. Umar yang kuat kerap menangis saat membaca Qur’an, Umar merasa lemah dihadapan Robbnya. Seorang Umar juga luluh hatinya dan menangis karena rengekan anak kecil yang lapar. Bahkan, Umar yang pemberani ini lemas mendengar wafatnya Rasul SAW dan gemetar ketika sahabat Abu Bakar RA mengingatkannya tentang kedudukan Nabi.

Tahukan kalian, dibalik kebernanian Umar di medan perang menghadapi musuh-musuh Allah SWT dan Rasul-Nya, ia adalah sosok seorang suami penyabar. Umar memilih diam saat Istrinya mencereweti dan mengomeli karena suatu perkara. Sahabat yang dijamin masuk Surga Allah itu berlapang hati dan ridha karena melihat jasa-jasa istrinya yang begitu besar melahirkan anak-anaknya dan mengurus Umar dan anak-anak tanpa kenal lelah.

Tahukah kalian, Rosul SAW pernah berkata, “Jikalau ada nabi yang akan datang setelah aku, orang itu adalah Umar“. Namun, Umar tidak pernah merasa mulia, dengan segala kerendahan hatinya ketika ia akan dibai’at Abu Bakar sebagai Kholifah pertama pengganti Nabi, ia berkata, “Andai leherku terjulur di bawah pedang, lantas pedang itu menebasnya sampai putus di jalan Allah adalah lebih baik daripada aku memerintah umat Islam, yang didalamnya ada Abu Bakar”.

Semoga Allah meridhoi para sahabat nabi semuanya.

Dan semoga, Allah Azza wa Jalla akan "menghadirkan" kembali Umar-Umar di zaman ini.

*diedit dari http://azzamdf.multiply.com/journal/item/220/220

---
source: pkspiyungan.blogspot.com